Misteri Kematian Ibu dan Anak di Toren Air Tambora: Penyelidikan Polisi Mengungkap Komunikasi Terakhir dan Konflik Keluarga

Misteri Kematian Ibu dan Anak di Toren Air Tambora: Penyelidikan Polisi Mengungkap Komunikasi Terakhir dan Konflik Keluarga

Tragedi tewasnya seorang ibu, TSL (59), dan putrinya, ES (35), di dalam sebuah toren air di kediaman mereka di kawasan Tambora, Jakarta Barat, tengah menjadi sorotan. Penemuan jenazah keduanya pada Kamis (6/3) lalu telah menguak sebuah misteri yang kini tengah diusut tuntas oleh pihak kepolisian. Anak laki-laki korban, R (32), menjadi kunci utama dalam mengungkap rangkaian peristiwa sebelum kematian tragis tersebut.

Berdasarkan keterangan resmi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, R melaporkan kedua korban hilang ke Polsek Tambora setelah terakhir kali berkomunikasi dengan mereka pada Sabtu (1/3). Dalam pesan WhatsApp, TSL menginformasikan niatnya untuk menginap di Teluk Gong, sementara ES dijadwalkan pulang ke rumah. Namun, setelah 48 jam berlalu, R tidak mendapat kabar lagi dari ibu dan kakaknya, sehingga ia memutuskan untuk melaporkan kehilangan tersebut kepada pihak berwajib.

Proses pencarian yang melibatkan polisi dan saudara R, WE, kemudian berujung pada penemuan mengerikan. Jenazah TSL dan ES ditemukan di dalam toren air rumah mereka, sebuah fakta yang semakin meneguhkan misteri di balik kematian keduanya. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap penyebab kematian dan kronologi lengkap peristiwa tersebut. Berbagai spekulasi bermunculan, termasuk kemungkinan adanya unsur pidana.

Kesaksian tetangga, Surya, turut memberikan gambaran mengenai dinamika keluarga korban. Surya mengungkapkan adanya perselisihan antara TSL dan putranya, R, yang dipicu rencana pernikahan R yang tidak mendapat restu dari ibunya. Keengganan TSL, yang menurut Surya, disebabkan karena putri sulungnya, ES, belum menikah, memicu konflik di dalam keluarga tersebut. Perselisihan tersebut, meskipun belum dipastikan kaitannya langsung dengan kematian TSL dan ES, tetap menjadi bagian penting dari investigasi yang sedang berjalan.

Surya menambahkan bahwa ia terakhir kali bertemu TSL sebelum bulan Ramadan. Keakraban mereka sebagai tetangga yang sudah lama berdampingan di lingkungan tersebut turut memperkuat kesedihan atas kejadian tragis ini. TSL dan ES diketahui tinggal bersama, sementara R tinggal terpisah di sebuah indekos yang lokasinya tidak diketahui oleh Surya. Informasi tersebut menjadi bagian penting dalam pemetaan hubungan keluarga dan pola interaksi mereka sebelum kejadian.

Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta di balik kematian ibu dan anak ini. Bukti-bukti yang dikumpulkan, termasuk hasil autopsi, keterangan saksi, dan analisis komunikasi terakhir, akan menjadi dasar dalam menentukan kesimpulan investigasi. Kasus ini menyoroti pentingnya komunikasi dan resolusi konflik dalam keluarga, serta sekaligus menjadi pengingat akan misteri yang bisa tersembunyi di balik dinding rumah tangga.

Kronologi Singkat:

  • Sabtu (1/3): TSL dan ES berkomunikasi terakhir melalui WhatsApp dengan R. TSL menginformasikan akan menginap di Teluk Gong, sedangkan ES akan pulang.
  • Minggu (2/3) - Senin (3/3): R tidak mendapat kabar dari TSL dan ES.
  • Selasa (4/3) : R melaporkan TSL dan ES hilang ke Polsek Tambora.
  • Kamis (6/3): Jenazah TSL dan ES ditemukan di dalam toren air.
  • Sabtu (8/3): Polisi memberikan keterangan resmi kepada wartawan dan kesaksian tetangga terungkap.