Ancaman Diabetes Tipe 5 Mengintai Generasi Muda: Langkah Preventif yang Perlu Diketahui

Meningkatnya Risiko Diabetes Tipe 5 pada Remaja dan Dewasa Muda

Diabetes tidak lagi hanya menjadi perhatian kelompok usia dewasa atau mereka yang memiliki masalah berat badan. Temuan terkini mengindikasikan adanya peningkatan risiko diabetes tipe 5, khususnya di kalangan remaja dan dewasa muda, yang seringkali disebabkan oleh masalah malnutrisi kronis.

Diabetes tipe 5, yang juga dikenal sebagai malnutrition-related diabetes, menjadi sorotan dalam International Diabetes Federation (IDF) 2025 di Bangkok. Kondisi ini muncul akibat kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Perbedaan utama dengan diabetes tipe 1 yang disebabkan autoimun atau tipe 2 yang terkait resistensi insulin, diabetes tipe 5 timbul akibat kurangnya produksi insulin yang diakibatkan kekurangan nutrisi kronis sejak masa kanak-kanak hingga dewasa muda.

Tiga Pilar Pencegahan Diabetes Tipe 5 pada Generasi Muda

Untuk meminimalisir risiko diabetes tipe 5, terdapat tiga aspek penting yang perlu menjadi perhatian utama bagi remaja dan dewasa muda:

  1. Asupan Nutrisi Seimbang: Malnutrisi bukanlah sekadar kekurangan asupan makanan, melainkan ketidakseimbangan nutrisi secara keseluruhan. Baik kekurangan nutrisi (undernutrition) maupun kelebihan nutrisi (overnutrition) dapat memicu masalah kesehatan. Keseimbangan nutrisi yang tepat, termasuk asupan protein yang cukup, sangat penting untuk menjaga massa otot dan memperbaiki resistensi insulin. Untuk pilihan camilan, disarankan mengonsumsi makanan rendah gula dan tepung, seperti buah-buahan, sayuran, atau snack protein. Pilihlah buah-buahan dengan kadar gula yang tidak terlalu tinggi, seperti apel hijau.

  2. Aktivitas Fisik Teratur: Aktivitas fisik berperan penting dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes, termasuk diabetes tipe 5. Olahraga secara teratur, setidaknya 150 menit per minggu, dapat membantu memperbaiki resistensi insulin. Pilihlah jenis olahraga yang sesuai dengan minat dan kemampuan agar dapat dilakukan secara konsisten dan menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Aktivitas fisik yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing individu dengan tujuan mengembangkan massa otot dan memperbaiki resistensi insulin.

  3. Pengelolaan Stres yang Efektif: Stres dapat berdampak negatif pada kadar gula darah. Hormon stres seperti kortisol dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperburuk resistensi insulin. Oleh karena itu, penting bagi remaja dan dewasa muda untuk menemukan cara yang efektif dalam mengelola stres, seperti melalui meditasi, yoga, olahraga, atau hobi yang menyenangkan. Selain itu, asupan gula yang tinggi juga dapat memicu kecemasan.

Pentingnya Perhatian terhadap Nutrisi Sejak Dini

Pencegahan diabetes tipe 5 sebaiknya dimulai sejak dini. Perhatian terhadap nutrisi harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan untuk menghindari kondisi underweight atau malnutrisi.

Dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut, remaja dan dewasa muda dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 5 dan menjaga kesehatan mereka dalam jangka panjang.