Pergeseran Musim: BMKG Umumkan Awal Kemarau di Sejumlah Wilayah Indonesia
Sejumlah wilayah di Indonesia dilaporkan mulai memasuki musim kemarau, berdasarkan pengumuman resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Perubahan musim ini ditandai dengan kondisi cuaca yang lebih kering dan suhu yang cenderung meningkat, meskipun fluktuasi masih mungkin terjadi.
BMKG mencatat, sekitar 21% Zona Musim (ZOM) di berbagai daerah telah menunjukkan karakteristik awal musim kemarau. Wilayah-wilayah tersebut meliputi sebagian Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta bagian selatan Papua.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Cuaca
Meski suhu udara maksimum secara umum masih di bawah 35,5°C, BMKG menjelaskan bahwa kombinasi kelembapan udara yang relatif tinggi dan kecepatan angin yang rendah dapat menyebabkan suhu terasa lebih panas dari yang sebenarnya. Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.
Potensi Hujan di Tengah Musim Kemarau
Analisis dinamika atmosfer menunjukkan bahwa potensi pembentukan awan hujan masih ada di beberapa wilayah. Dalam beberapa hari terakhir, hujan lebat tercatat di Riau (85 mm/hari), Sumatra Utara (59 mm/hari), serta Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung (51 mm/hari). Hujan dengan intensitas sedang juga masih terjadi di sebagian Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Prediksi Cuaca untuk Sepekan Mendatang
- Periode 2-4 Mei 2025: Cuaca diprediksi didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang perlu diwaspadai di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Angin kencang juga berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
- Periode 5-8 Mei 2025: Cuaca masih didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Angin kencang berpotensi melanda Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Imbauan dari BMKG
Menghadapi perubahan cuaca dan potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung.
- Memastikan tubuh terhidrasi dengan cukup.
- Waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
- Menjauhi wilayah terbuka saat terjadi hujan disertai petir, serta menghindari pohon, bangunan, dan infrastruktur yang rapuh saat terjadi angin kencang.
- Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui kanal resmi BMKG.