Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, Dokter Imbau Jemaah Haji Lindungi Kesehatan Kulit

markdown Ibadah haji di Tanah Suci, yang tahun ini bertepatan dengan musim panas ekstrem, menuntut perhatian khusus terhadap kesehatan kulit para jemaah. Dokter spesialis dermatologi venereologi estetika, dr. Fitria Amalia Umar, Sp.KK, M.Kes, menekankan pentingnya langkah-langkah protektif untuk mencegah berbagai masalah kulit akibat cuaca panas. Mengingat suhu di Arab Saudi dapat mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, jemaah haji perlu membekali diri dengan pengetahuan dan perlengkapan yang memadai.

Perlindungan Optimal dari Sinar Matahari

Paparan sinar matahari langsung dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, mulai dari kulit kering dan pecah-pecah hingga sunburn yang menyakitkan. Oleh karena itu, dr. Fitria menyarankan penggunaan rutin produk fotoproteksi. "Moisturizer dipakai setiap habis mandi dan selesai aktivitas, bisa sesering mungkin sesuai kebutuhan. Sunscreen diaplikasikan setiap 2-3 jam, atau setiap akan terpapar sinar matahari," jelasnya.

Selain sunscreen dan moisturizer, topi lebar dan kacamata hitam juga menjadi perlengkapan esensial. Pilihlah produk perawatan kulit yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif dan bebas parfum untuk meminimalkan risiko iritasi.

Menghindari Dehidrasi Kulit dan Sunburn

Dehidrasi kulit dan sunburn merupakan ancaman serius di tengah cuaca panas. Untuk mencegahnya, dr. Fitria merekomendasikan penggunaan face mist secara berkala, terutama saat berada di luar ruangan. Hidrasi tubuh yang cukup juga krusial. "Jaga hidrasi tubuh dengan minum air putih sekitar 8 gelas sehari, mengonsumsi makanan sehat bergizi dan seimbang, dan konsumsi suplemen antioksidan," tuturnya.

Jika kulit mulai terasa terbakar atau mengalami iritasi, penggunaan moisturizer secara berulang dapat membantu meredakan gejala. Dalam kasus yang lebih parah, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk pemberian obat anti-iritasi.

Imbauan dari Kementerian Agama

Kementerian Agama Republik Indonesia juga telah mengeluarkan imbauan kepada para jemaah haji untuk mewaspadai cuaca panas ekstrem di Arab Saudi. Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin, menyampaikan bahwa suhu di Madinah dapat mencapai 35 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan yang rendah. Oleh karena itu, menjaga kesehatan menjadi prioritas utama.

Dengan persiapan yang matang dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan para jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan nyaman, tanpa terganggu oleh masalah kesehatan kulit yang dapat dihindari.

Tips Tambahan Menjaga Kesehatan Kulit Saat Haji:

  • Pilih Pakaian yang Tepat: Gunakan pakaian yang longgar, berbahan katun, dan berwarna terang untuk membantu menjaga tubuh tetap sejuk.
  • Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung: Usahakan untuk berada di tempat teduh antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, saat sinar matahari paling kuat.
  • Perhatikan Kondisi Kulit: Jika muncul tanda-tanda iritasi atau masalah kulit lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Jaga Kebersihan Diri: Mandi secara teratur untuk membersihkan keringat dan kotoran yang dapat memicu masalah kulit.

Dengan mengikuti tips ini, jemaah haji dapat meminimalkan risiko masalah kulit dan fokus pada pelaksanaan ibadah dengan khusyuk.