Pemprov Jabar Luruskan Program Pembinaan Siswa di Barak Militer: Fokus pada Kedisiplinan dan Bela Negara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan klarifikasi terkait program pembinaan siswa yang dilaksanakan di barak militer. Inisiatif ini bukanlah pendidikan militer formal, melainkan sebuah upaya terstruktur untuk meningkatkan kedisiplinan, jiwa kepemimpinan, dan semangat bela negara di kalangan siswa-siswi yang dianggap memerlukan perhatian khusus.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menjelaskan secara rinci bahwa program ini menyasar siswa SMA/SMK yang dinilai memiliki masalah kedisiplinan. Mereka dikirim ke Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara Rindam III Siliwangi di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, untuk mengikuti pelatihan intensif selama dua minggu. Penekanan utama dalam pelatihan ini adalah pembentukan karakter melalui pendidikan kepemimpinan, penanaman nilai-nilai kedisiplinan, dan peningkatan kesadaran bela negara.
"Ini bukan pendidikan militer. Ini adalah Dodik Bela Negara, yang fokus pada kepemimpinan, kedisiplinan, dan bela negara," tegas Herman, menegaskan perbedaan mendasar antara program ini dengan pendidikan militer sesungguhnya. Dodik Bela Negara, menurutnya, merupakan lembaga yang sering menjadi tempat pelatihan bagi berbagai elemen masyarakat sipil, bukan hanya siswa.
Herman mencontohkan bahwa ASN dari berbagai instansi pemerintah, pelajar umum, hingga karyawan perusahaan swasta juga sering mengikuti pelatihan serupa di Dodik Bela Negara. Pelatihan-pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran bela negara dan membentuk karakter yang kuat. Program yang dijalankan di Dodik Bela Negara difasilitasi oleh Rindam III Siliwangi yang sudah memiliki pengalaman dan sumber daya untuk menjalankan program pembinaan kedisiplinan.
Selama program pembinaan, siswa tidak hanya mendapatkan materi bela negara dan kedisiplinan, tetapi juga materi akademis yang relevan dengan kurikulum sekolah mereka. Materi yang diberikan meliputi:
- Wawasan kebangsaan
- Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
- Pelatihan baris-berbaris
- Penyuluhan anti-narkoba
- Kegiatan keagamaan atau spiritual
- Dua jam pelajaran formal setiap hari
"Tahap pertama sesuai standar dari Dodik. Mereka akan dibina di sini, dibina kepemimpinan, kedisiplinan, bela negara, selama dua minggu," pungkas Herman, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan dampak positif yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.