Banjir Landa Berau, Ribuan Warga Mengungsi, Potensi Banjir Susulan Mengintai
Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu sungai sejak awal pekan ini menyebabkan banjir bandang melanda lima kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dampak terparah dirasakan oleh warga di Kecamatan Kelay, Segah, Sambaliung, Teluk Bayur, dan Gunung Tabur. Ketinggian air yang mencapai atap rumah memaksa ribuan warga mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau melaporkan bahwa curah hujan ekstrem di hulu sungai, ditambah dengan pasangnya air laut, menjadi penyebab utama banjir. Luapan air sungai merendam pemukiman warga, lahan pertanian, dan infrastruktur publik. Proses evakuasi warga yang terjebak banjir terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan.
Nopian Hidayat, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, menjelaskan bahwa meskipun air di wilayah hulu mulai surut, ancaman banjir susulan masih sangat tinggi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini dikarenakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan tinggi masih akan terjadi di wilayah Berau.
"Kami terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak," ujar Nopian.
Prioritas utama saat ini adalah mengevakuasi warga yang rentan, seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang sakit. Selain itu, tim evakuasi juga berupaya menyelamatkan hewan ternak dan hasil panen milik warga yang terendam banjir.
BPBD Berau telah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memadamkan aliran listrik di wilayah yang terendam banjir guna mencegah terjadinya korsleting dan sengatan listrik. Bantuan darurat berupa genset dan WiFi portable telah disiapkan, namun belum mencakup seluruh wilayah terdampak.
Distribusi bantuan logistik, seperti makanan pokok dan air bersih, terus dilakukan. Namun, jumlah bantuan yang ada masih belum mencukupi kebutuhan seluruh warga terdampak. BPBD Berau mengimbau kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Berau untuk turut serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.
Upaya Penanganan Banjir:
- Evakuasi warga terdampak, terutama kelompok rentan.
- Penyediaan tempat pengungsian yang layak.
- Distribusi bantuan logistik (makanan, air bersih, pakaian, selimut, dll.).
- Pendirian dapur umum.
- Pelayanan kesehatan.
- Koordinasi dengan berbagai pihak (pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, perusahaan swasta, dll.).
- Pemantauan kondisi cuaca dan potensi banjir susulan.
- Sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana.
Dampak Banjir:
- Ribuan rumah terendam.
- Akses jalan terputus.
- Lahan pertanian dan perkebunan rusak.
- Kerugian ekonomi.
- Warga mengungsi.
- Potensi penyebaran penyakit.
Banjir yang melanda Berau ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.