Maxime Bouttier Memohon Restu dan Menjalani Siraman dengan Khidmat Jelang Pernikahan dengan Luna Maya
Persiapan pernikahan antara Maxime Bouttier dan Luna Maya memasuki babak baru dengan dilaksanakannya prosesi siraman bagi calon mempelai pria. Acara sakral ini digelar di resor mewah COMO Shambhala Estate, sebuah lokasi yang tenang dan asri di Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.
Maxime Bouttier tampil memukau dalam balutan busana adat Jawa berwarna abu-abu, dipadukan dengan blangkon hitam yang memberikan kesan gagah dan berwibawa. Sebelum menjalani prosesi siraman, Maxime terlebih dahulu menghampiri sang ayah, Patrice Bouttier, untuk melakukan sungkeman, sebuah tradisi yang sarat akan makna penghormatan dan permohonan restu.
Dengan suara yang terdengar tulus dan penuh haru, Maxime menyampaikan permohonan maaf kepada ayahnya, sekaligus memohon izin dan restu untuk menikahi Luna Maya. "Aku harap Papa bisa memaafkan semua kesalahanku," ucap Maxime dengan nada rendah. "Dan dengan segala kerendahan hati, aku memohon izin dan restu untuk menikahi calon istriku, Luna Maya Sugeng. Semoga Papa merestui niat baik kami untuk membangun rumah tangga yang bahagia dan langgeng."
Usai sungkeman yang menyentuh hati, Maxime Bouttier melanjutkan dengan prosesi siraman. Aktor berusia 32 tahun ini kemudian menanggalkan busana yang dikenakannya, sebagai simbol melepaskan segala hal yang bersifat duniawi dan bersiap memasuki kehidupan baru sebagai seorang suami. Air yang digunakan dalam siraman ini bukanlah air biasa, melainkan air yang diambil dari tujuh mata air yang berbeda. Pemilihan tujuh sumber mata air ini melambangkan harapan akan datangnya kesucian, keberkahan, dan kebaikan dari segala penjuru dalam pernikahan Maxime dan Luna.
Prosesi siraman dimulai dengan membasuhkan air dari kepala hingga kaki Maxime. Setiap guyuran air melambangkan pembersihan diri dari segala noda dan kesalahan masa lalu, serta kesiapan untuk memulai lembaran baru yang penuh dengan tanggung jawab. Ayah Maxime, Patrice Bouttier, menjadi orang pertama yang menyiramkan air, membasuh tubuh putranya dengan penuh kasih sayang dan doa. Raut wajah Patrice memancarkan kebahagiaan dan harapan atas kebahagiaan putranya di masa depan.
Sebagai penutup dari rangkaian acara siraman, dilakukan pemotongan sedikit rambut Maxime Bouttier. Potongan rambut ini melambangkan pelepasan masa lajang dan kesiapan untuk memasuki kehidupan baru sebagai seorang suami. Dengan berakhirnya prosesi siraman ini, Maxime Bouttier secara resmi telah siap untuk mengikat janji suci dengan Luna Maya dan memulai babak baru dalam kehidupannya.