Diduga Usai Santap Makanan Bergizi Gratis, Ratusan Pelajar di PALI Alami Keracunan Massal
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, digegerkan dengan kejadian keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan. Sebanyak 121 siswa, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan yang merupakan bagian dari program makan bergizi gratis (MBG).
Dinas Kesehatan (Dinkes) PALI segera bergerak cepat untuk menyelidiki penyebab pasti dari keracunan massal ini. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Deddy Irawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kejadian ini. Menurutnya, para siswa menunjukkan gejala-gejala umum keracunan seperti:
- Mual
- Muntah
- Pusing
Sebagian besar siswa yang mengalami keracunan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Berdasarkan informasi terkini, sebanyak 50 siswa telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Sementara itu, 71 siswa lainnya masih menjalani perawatan intensif dan observasi lebih lanjut di rumah sakit.
Untuk membantu proses investigasi, tim surveilans dan pusat krisis dari Dinkes Sumsel telah dikerahkan ke PALI. Tim ini akan berkoordinasi dengan Dinkes PALI untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan, termasuk sampel makanan yang dikonsumsi oleh para siswa. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sumber kontaminasi dan menentukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat PALI. Program makan bergizi gratis, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak sekolah, justru berujung pada insiden keracunan massal. Pihak berwenang diharapkan dapat segera mengungkap penyebab keracunan ini dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG, termasuk proses pengadaan, pengolahan, dan distribusi makanan, untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh para siswa.