Investigasi Keracunan Siswa di Cianjur: Hasil Lab Makanan Bergizi Gratis Negatif
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) telah merilis hasil investigasi laboratorium terkait kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat. Kejadian tersebut terjadi setelah para siswa mengonsumsi makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan di sekolah mereka.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan secara resmi bahwa hasil uji laboratorium terhadap berbagai sampel yang diambil, termasuk sampel makanan, air, peralatan makan, dan bahkan muntahan siswa yang mengalami gejala keracunan, menunjukkan hasil negatif terhadap adanya kandungan racun. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, sebagai bagian dari upaya transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam menangani kasus ini.
"Hasil laboratorium sudah keluar dan menunjukkan bahwa sampel yang kami ambil, mulai dari wadah makanan, air yang digunakan, fasilitas penyajian, hingga makanan yang dikonsumsi siswa, termasuk muntahan mereka, alhamdulillah hasilnya negatif racun," ujar Dadan.
Meski demikian, Dadan menegaskan bahwa pihaknya tidak berhenti pada hasil ini. Investigasi lebih lanjut tetap dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti dari gejala keracunan yang dialami para siswa. BGN bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk menelusuri kemungkinan lain, seperti kontaminasi bakteri atau faktor-faktor lain yang tidak terdeteksi dalam uji laboratorium awal.
"Kami terus berupaya mencari tahu apa sebenarnya penyebab keracunan ini, karena dari hasil lab, makanan tersebut negatif," imbuhnya.
Kasus keracunan massal ini terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat. Puluhan siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG pada tanggal 21 April 2025. Gejala yang dialami siswa bervariasi, mulai dari mual, muntah, sakit perut, hingga pusing.
Sebelumnya, pada tanggal 22 April 2025, BGN telah menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini dan berjanji untuk melakukan investigasi menyeluruh. Pihak sekolah juga telah memberikan keterangan terkait kondisi siswa yang mengalami keracunan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudi, menjelaskan bahwa sebagian besar siswa yang mengalami gejala keracunan telah mendapatkan perawatan medis dan diperbolehkan pulang. Namun, masih ada beberapa siswa yang memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit. Pihak sekolah juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh siswa.
Berikut adalah poin-poin penting terkait investigasi kasus keracunan siswa di Cianjur:
- Hasil lab menunjukkan sampel makanan negatif racun.
- Investigasi penyebab keracunan masih berlangsung.
- Puluhan siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur keracunan.
- Sebagian besar siswa sudah mendapatkan perawatan dan pulang.
- Pemerintah terus berupaya mencari penyebab pasti keracunan.