Kalteng Perketat Seleksi Paskibraka 2025: Jejak Digital Jadi Penentu
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memulai seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) untuk tahun 2025 pada Senin, 5 Mei. Proses seleksi tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dengan adanya penambahan kriteria penilaian yang berfokus pada jejak digital para peserta. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon Paskibraka memiliki rekam jejak daring yang positif dan bertanggung jawab.
Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S Ampung, menjelaskan bahwa seleksi Paskibraka Kalteng 2025 berlangsung selama lima hari, dari tanggal 5 hingga 9 Mei. Sebanyak 80 peserta dari berbagai SMA/Sederajat di seluruh Kalteng mengikuti seleksi ini. Jumlah tersebut terdiri dari 40 peserta pria dan 40 peserta wanita, yang mewakili seluruh kabupaten dan kota di provinsi tersebut.
"Kami berharap seleksi ini menjadi wadah bagi anak-anak didik kita untuk menunjukkan prestasi terbaik mereka, mewakili Kalteng di tingkat nasional, dan menjadi bagian dari pengibar bendera pusaka," ujar Leonard saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, pada Selasa (6/5/2025).
Selama seleksi, para peserta akan melalui serangkaian tahapan yang meliputi:
- Wawancara
- Pelatihan Baris Berbaris (PBB)
- Penilaian aktivitas dan jejak digital di media sosial
Penilaian jejak digital menjadi fokus utama dalam seleksi tahun ini. Pemerintah Kalteng ingin memastikan bahwa calon anggota Paskibraka memiliki rekam jejak yang baik dan bijak dalam menggunakan media sosial.
"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak muda yang terpilih menjadi anggota Paskibraka memiliki rekam jejak digital yang bersih dan bertanggung jawab. Penilaian ini baru pertama kali diterapkan pada tahun ini," tambah Leonard.
Hal-hal yang menjadi perhatian dalam pemantauan jejak digital meliputi:
- Konten yang mengandung pornografi
- Komentar negatif atau ujaran kebencian
- Perilaku lain yang dianggap tidak pantas dan dapat menghalangi kelolosan peserta
Leonard menekankan pentingnya pembinaan karakter sejak usia muda, termasuk dalam penggunaan media sosial. Ia berharap, melalui seleksi Paskibraka, generasi muda Kalteng dapat menjadi contoh positif dalam bermedia sosial dan memiliki karakter yang kuat.
Panitia seleksi Paskibraka Kalteng terdiri dari anggota Polri, TNI, dan perwakilan dari mantan anggota Paskibraka. Mereka menargetkan untuk mengirimkan dua perwakilan terbaik Kalteng untuk menjadi anggota Paskibraka Nasional yang akan bertugas mengibarkan bendera di Istana Negara.
"Keputusan akhir mengenai jumlah perwakilan dari Kalteng yang akan diterima di tingkat pusat akan ditentukan oleh tim seleksi nasional. Kami berharap ada perwakilan dari Kalteng yang terpilih menjadi tim inti atau pengibar bendera di Istana Negara," pungkasnya.