Jawa Barat Inisiasi Sekolah Lanjutan bagi Peserta Pendidikan Karakter Militer
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah merancang program sekolah lanjutan khusus bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan karakter di lingkungan militer. Inisiatif ini digagas sebagai upaya untuk mencegah kembalinya siswa ke lingkungan pergaulan negatif setelah menjalani program pembinaan.
Menurut tokoh masyarakat Jawa Barat, gagasan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan berkelanjutan kepada para siswa. Sekolah khusus ini rencananya akan didirikan di setiap kabupaten/kota, dengan kurikulum dan tenaga pengajar yang dirancang khusus, serta melibatkan anggota TNI untuk menjaga kedisiplinan. Tujuannya, agar nilai-nilai positif yang telah ditanamkan selama pendidikan karakter tidak luntur.
Kekhawatiran akan kembalinya siswa pada kebiasaan lama menjadi pendorong utama program ini. Tanpa pengawasan yang memadai, potensi pengaruh buruk dari lingkungan sekitar dinilai sangat tinggi. Oleh karena itu, pendampingan intensif pasca-pendidikan karakter menjadi krusial.
Selain itu, tokoh tersebut menekankan pentingnya peran aktif guru dan orang tua dalam mengawasi aktivitas media sosial siswa. Pasalnya, berbagai konten negatif seperti ajakan tawuran, tutorial perkelahian, hingga jual beli senjata tajam, dapat dengan mudah diakses melalui platform digital. Para siswa rentan terpapar dan terpengaruh oleh konten-konten tersebut.
Ia menyoroti fenomena ajakan tawuran oleh senior yang kerap kali menekan siswa untuk ikut serta. Penolakan terhadap ajakan tersebut dapat berujung pada stigma negatif di lingkungan pergaulan. Oleh karena itu, pengawasan dan pendampingan yang ketat sangat diperlukan untuk melindungi siswa dari pengaruh buruk.
Selain itu, ia juga mengungkapkan keprihatinannya atas adanya celah hukum yang dimanfaatkan oleh siswa bermasalah. Mereka meyakini bahwa status di bawah umur akan melindungi mereka dari jeratan hukum yang serius. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi aparat penegak hukum dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan siswa.
Ia turut memberikan klarifikasi mengenai fungsi Rindam (Resimen Induk Komando Daerah Militer). Rindam bukan hanya diperuntukkan bagi pendidikan calon TNI, tetapi juga menjadi pusat pelatihan bagi berbagai kalangan, termasuk ASN (Aparatur Sipil Negara) dan karyawan perusahaan.