Gubernur Kalimantan Selatan Beri Peringatan Keras Terhadap Petugas Haji yang Abaikan Tanggung Jawab
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, S.Sos, M.H., atau yang akrab disapa Paman Birin, menunjukkan ketegasannya dalam memastikan pelayanan optimal bagi jemaah haji asal provinsinya. Saat melepas keberangkatan kloter pertama jemaah haji dari Embarkasi Banjarmasin, yang untuk pertama kalinya diterbangkan oleh maskapai Lion Air, Paman Birin menyampaikan peringatan keras kepada para petugas haji.
Dalam acara pelepasan yang digelar di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, Paman Birin menekankan bahwa petugas haji yang ditugaskan adalah mereka yang benar-benar siap mengabdikan diri untuk melayani para jemaah. Ia tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas, termasuk pemberhentian, jika ditemukan petugas yang lalai dalam menjalankan tugasnya. "Para pendamping ini harus benar-benar melayani jemaah. Kalau ada yang tidak melayani jemaah, mungkin kita berhentikan bila mementingkan diri sendiri. Jadi bukan kepentingan dirinya untuk berhaji," tegas Paman Birin di hadapan para petugas dan jemaah haji.
Ketegasan ini bukan tanpa alasan. Paman Birin tidak ingin kejadian di mana jemaah haji terlantar, kesulitan mendapatkan bantuan medis, atau tersesat karena kurangnya perhatian dari petugas pendamping. Ia meminta agar para petugas haji, termasuk dokter dan petugas lainnya, menyadari bahwa keberangkatan mereka ditanggung oleh negara, sehingga sudah seharusnya mereka memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah.
"Para petugas, baik dokter, petugas haji, yang lainnya memang diberangkatkan yang artinya memang gratis. Ini benar-benar melayani untuk haji, melayani jemaah. Nah, jangan sampai nanti jemaah itu ada yang kesasar, ada yang ingin berobat, tapi tidak melayani. Bila ada yang melaporkan, kita tindak," lanjutnya.
Tahun ini menjadi catatan sejarah bagi Lion Air, karena untuk pertama kalinya dipercaya untuk menerbangkan jemaah haji dari Indonesia. Maskapai ini melayani penerbangan dari dua embarkasi, yaitu Padang dan Banjarmasin. Paman Birin menyambut baik kerja sama ini dan berharap hal ini menjadi langkah awal bagi pengembangan Bandara Internasional Syamsudin Noor menjadi bandara yang melayani penerbangan internasional secara reguler.
"Kita sudah memajukan nih untuk mencoba bandara kita ini menjadi bandara reguler, jadi bisa ke luar negeri gitu. Yang mana tujuannya yang kita patut kita pertama dulu, apakah Singapura, Malaysia, atau ke mana. Nah ini yang kita coba. Kemarin kita diperintahkan minta surat dan kita sudah serahkan supaya bandara kita ini jadikan bandara internasional. Tetapi nanti ranway-nya akan kita perpanjang," jelas Paman Birin.
Pada musim haji tahun ini, Lion Air akan melayani 13 kloter jemaah haji dari Embarkasi Banjarmasin dengan menggunakan pesawat Airbus A330. Total jemaah haji yang diterbangkan mencapai 5.454 orang, terdiri dari 3.843 jemaah asal Kalimantan Selatan dan 1.611 jemaah asal Kalimantan Tengah, termasuk petugas pendamping.
Untuk memastikan kelancaran operasional, Lion Air menyiapkan tiga unit pesawat berbadan lebar, meskipun sebenarnya satu pesawat sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan penerbangan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Lion Air terhadap ketepatan waktu dan standar keselamatan penerbangan.
Paman Birin berharap seluruh jemaah haji asal Kalimantan Selatan dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar, aman, dan mabrur. Ia juga berpesan agar para jemaah menjaga kesehatan dan kekompakan selama berada di Tanah Suci.