Kabar duka menyelimuti dunia politik dan keagamaan Indonesia. Alamuddin Dimyati Rois, atau yang akrab disapa Gus Alam, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa (6/5/2025) di rumah sakit Budi Rahayu Pekalongan. Gus Alam meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif akibat kecelakaan tragis yang terjadi di ruas tol Pemalang–Batang pada Jumat (2/5/2025).

Lahir di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, pada 26 Desember 1980, Gus Alam dikenal sebagai sosok yang santun, religius, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap masyarakat. Putra dari ulama kharismatik, KH. Dimyati Rois ini, telah empat periode berturut-turut dipercaya oleh masyarakat untuk mewakili mereka di parlemen. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah 1 (Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Salatiga) pada periode 2009–2014, 2014–2019, 2019–2024, dan kembali terpilih untuk periode 2024–2029.

Di luar aktivitasnya sebagai wakil rakyat, Gus Alam juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Pada tahun 2017, ia mendirikan Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah 2 yang terletak di Srogo Sidorejo, Kecamatan Patebon, Kendal. Pondok pesantren ini menjadi wadah bagi Gus Alam untuk mencurahkan perhatiannya pada pendidikan agama dan pembinaan karakter generasi muda.

Karier politik Gus Alam di PKB juga terbilang cemerlang. Ia pernah menjabat sebagai sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Tengah dan wakil ketua Garda Bangsa, organisasi sayap kepemudaan PKB. Pengalaman organisasi yang luas ini menempa Gus Alam menjadi sosok yang matang dan mampu mengambil keputusan strategis.

Kecelakaan yang merenggut nyawa Gus Alam terjadi pada Jumat dini hari di Km 315+900 jalur A Tol Pemalang–Batang. Mobil Toyota Innova yang ditumpanginya menabrak bagian belakang truk fuso bermuatan besi. Insiden tersebut juga mengakibatkan meninggalnya dua asisten pribadinya, Vicka Novitasari (41) dan Muhamad Balya (57), yang tewas di lokasi kejadian. Gus Alam sendiri mengalami luka berat di bagian kepala dan tangan, dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Ketua DPW PKB Jawa Tengah, Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf, sempat memberikan kabar baik mengenai kondisi Gus Alam sehari sebelum kepergiannya. Namun, takdir berkata lain. Gus Alam akhirnya menghembuskan nafas terakhir, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, rekan separtai, dan seluruh masyarakat yang mengenalnya.

Wafatnya Gus Alam merupakan kehilangan besar bagi PKB dan masyarakat Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai sosok yang santun, agamis, dan memiliki komitmen tinggi terhadap pembangunan daerah. Kepergiannya meninggalkan kenangan indah dan inspirasi bagi banyak orang untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Ketua DPRD Kabupaten Kendal, Mahfud Sodiq, mengungkapkan rasa kehilangannya atas meninggalnya Gus Alam. Beliau menyatakan bahwa Gus Alam adalah panutan dan salah satu tokoh yang berperan penting dalam membesarkan PKB. Mahfud Sodiq dan seluruh anggota PKB merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau.

Jenazah Gus Alam disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan dengan dihadiri oleh ribuan pelayat. Kehadiran para pelayat dari berbagai kalangan menunjukkan betapa besar rasa hormat dan cinta masyarakat terhadap Gus Alam.

Berikut adalah poin-poin penting mengenai sosok Gus Alam:

• Nama Lengkap: Alamuddin Dimyati Rois
• Nama Panggilan: Gus Alam
• Tanggal Lahir: 26 Desember 1980
• Tempat Lahir: Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah
• Jabatan Terakhir: Anggota DPR RI
• Partai Politik: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
• Daerah Pemilihan: Jawa Tengah 1 (Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Salatiga)
• Pondok Pesantren: Pendiri Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah 2, Kendal
• Tanggal Meninggal: 6 Mei 2025

Kepergian Gus Alam menjadi duka bagi bangsa, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.