Proyek Worldcoin Gegerkan Bekasi: Warga Tergiur Imbalan Scan Iris Mata, Pemerintah Turun Tangan
Fenomena antusiasme warga Bekasi dalam mengikuti program pemindaian iris mata oleh WorldID, sebuah proyek yang terkait dengan mata uang kripto Worldcoin, tengah menjadi sorotan. Iming-iming imbalan uang tunai berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 800.000 menjadi daya tarik utama, memicu pertanyaan tentang etika pengumpulan data biometrik dan potensi risikonya.
Praktik yang dijalankan oleh Tools for Humanity ini, menawarkan insentif berupa mata uang kripto World (WRLD) kepada individu yang bersedia iris mata mereka dipindai menggunakan perangkat khusus berbentuk bola (Orb). Koin digital ini kemudian dapat dicairkan menjadi rupiah. Namun, di balik antusiasme ini, tersimpan kekhawatiran mendalam terkait privasi dan keamanan data pribadi. Pemerintah Kota Bekasi bahkan mengimbau warganya untuk melaporkan partisipasi mereka dalam program ini kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Kekhawatiran dan Tindakan Pemerintah
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti tujuan dan manfaat dari pengumpulan data iris mata oleh Worldcoin. Ketidakjelasan ini memicu kewaspadaan, mengingat sensitivitas data biometrik yang sangat rentan disalahgunakan. Pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mengambil langkah tegas dengan membekukan sementara tanda daftar penyelenggara sistem elektronik (TDPSE) Worldcoin dan WorldID.
Langkah ini diambil sebagai respon terhadap laporan masyarakat mengenai aktivitas yang mencurigakan terkait layanan digital tersebut. Kemkominfo juga berencana memanggil perwakilan PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik.
Respon Warga dan Potensi Risiko
Terlepas dari kekhawatiran yang ada, banyak warga Bekasi yang mengaku tertarik dengan imbalan yang ditawarkan Worldcoin. Informasi mengenai program ini menyebar dari mulut ke mulut, mendorong banyak orang untuk mendaftar melalui aplikasi World App dan mengunjungi gerai WorldID untuk melakukan pemindaian iris mata. Beberapa warga bahkan mengaku telah berhasil mencairkan koin digital yang mereka peroleh menjadi uang tunai.
Namun, ada juga laporan mengenai keterlambatan pencairan dana dan penutupan gerai WorldID yang mengecewakan warga. Fenomena ini memunculkan pertanyaan tentang keberlanjutan program dan komitmen Worldcoin terhadap janjinya. Lebih jauh lagi, isu ini menyoroti pentingnya edukasi dan pemahaman masyarakat mengenai risiko yang terkait dengan berbagi data biometrik, terutama kepada pihak yang tidak dikenal.
Berikut Poin Penting:
- Imbalan: Warga Bekasi diiming-imingi uang tunai setelah melakukan scan iris mata.
- Worldcoin: Program ini bagian dari proyek Worldcoin yang didirikan oleh pendiri ChatGPT, Sam Altman.
- Privasi: Muncul kekhawatiran terkait privasi data biometrik.
- Pembekuan: Pemerintah melalui Kemkominfo membekukan sementara izin operasional Worldcoin dan WorldID.
- Investigasi: Kemkominfo akan memanggil pihak-pihak terkait untuk klarifikasi.