Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan Penyakit Akibat Iklim dengan Sistem Kesehatan Berbasis AI
Pemerintah Indonesia mengambil langkah proaktif dalam menghadapi ancaman kesehatan yang diperparah oleh perubahan iklim. Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebuah platform kecerdasan buatan (AI) bernama ClimateSmart Indonesia diluncurkan untuk memperkuat sistem kesehatan nasional dalam memprediksi dan merespons penyakit yang sensitif terhadap perubahan iklim.
Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Ten Suyanti, dalam forum Inovasi ClimateSmart Indonesia, menekankan bahwa ketahanan sistem kesehatan adalah kunci utama dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Ia menyoroti data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa faktor lingkungan seperti cuaca ekstrem, polusi air, dan udara berkontribusi pada sekitar 13 juta kematian setiap tahunnya.
"Perubahan iklim yang ekstrim memperburuk penyebaran penyakit. Suhu panas yang meningkat, air yang tercemar, dan kualitas udara yang buruk memiliki dampak langsung terhadap kesehatan masyarakat," ujar Suyanti.
Menurut Suyanti, penyakit seperti diare dan malaria semakin meluas akibat perubahan iklim. Oleh karena itu, sistem kesehatan harus menjadi garda terdepan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Pemerintah menekankan pentingnya penilaian risiko dini dan tindakan pencegahan cepat untuk mencegah penyebaran wabah yang lebih luas.
Kemenkes telah memiliki data penyakit, termasuk informasi detail seperti jenis nyamuk dan resistensinya terhadap obat untuk malaria. Data ini akan diolah dan diintegrasikan dengan faktor lingkungan untuk memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan efektif. Meskipun sistem pengelolaan data di Kemenkes sudah berjalan baik di tingkat pusat dan daerah, namun masih ada keterbatasan. Platform AI seperti ClimateSmart Indonesia akan membantu memperkuat sistem peringatan dini yang ada.
Ketua Umum KORIKA, Hammam Riza, menyatakan bahwa sektor kesehatan menjadi prioritas dalam Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (AI) Indonesia. Platform ClimateSmart dilengkapi dengan teknologi digital twin untuk mengintegrasikan data iklim dan kesehatan secara real-time. Platform ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas lokal dalam memprediksi dan memberikan rekomendasi terkait penanganan penyakit yang sensitif terhadap perubahan iklim.
ClimateSmart Indonesia adalah hasil kolaborasi antara KORIKA, Universitas Kecerdasan Buatan Mohamed bin Zayed (MBZUAI), dan Institute for Health Modeling and Climate Solutions (IMACS), dengan dukungan dari Kemenkes, BMKG, KLHK, dan Kementerian Kominfo. Peluncuran platform ini menandai langkah penting dalam menyatukan sektor kesehatan dan iklim di Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
Penyakit yang dipengaruhi oleh Iklim:
- Diare
- Malaria
Instansi yang terlibat:
- Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
- KORIKA
- Universitas Kecerdasan Buatan Mohamed bin Zayed (MBZUAI)
- Institute for Health Modeling and Climate Solutions (IMACS)
- BMKG
- KLHK
- Kementerian Kominfo