Erick Thohir Fokus Tingkatkan Efisiensi BUMN Melalui Penataan Ulang Anggaran dan Struktur Organisasi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan rencana strategis untuk meningkatkan efisiensi di berbagai perusahaan pelat merah. Inisiatif ini mencakup peninjauan mendalam terhadap operasional BUMN, dengan fokus pada penataan ulang anggaran dan optimalisasi struktur organisasi.

Erick Thohir menyatakan bahwa langkah-langkah efisiensi ini akan dilakukan dengan berkoordinasi bersama Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani. Keduanya akan bekerja sama untuk mengidentifikasi area-area potensial di mana pengeluaran dapat ditekan tanpa mengurangi dampak ekonomi yang dihasilkan oleh BUMN. “Kami sedang berdiskusi dengan Pak Rosan untuk meninjau kembali operasional BUMN demi mencapai efisiensi yang lebih baik,” ujar Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta.

Salah satu aspek utama yang menjadi perhatian adalah evaluasi terhadap anggaran perjalanan dinas. Erick Thohir mengindikasikan bahwa terdapat peluang untuk mengurangi biaya perjalanan dinas tanpa mengganggu kinerja operasional perusahaan. Selain itu, struktur organisasi BUMN juga akan ditinjau, termasuk jumlah komisaris yang ada di masing-masing perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa struktur organisasi tersebut optimal dan mendukung efisiensi pengambilan keputusan.

Erick Thohir menekankan bahwa tujuan dari efisiensi ini bukan untuk mengurangi dampak ekonomi BUMN, melainkan untuk mengalokasikan anggaran secara lebih tepat sasaran. Dengan melakukan penataan ulang anggaran, pemerintah berharap dapat memaksimalkan manfaat yang diterima masyarakat dari investasi di BUMN.

“Kami berharap bahwa efisiensi ini tidak disalahartikan sebagai penurunan ekonomi. Ini adalah tentang menggeser anggaran agar lebih efektif. Berikan kesempatan kepada pemerintah untuk melakukan pergeseran anggaran ini, yang tentunya akan melalui proses peninjauan,” jelas Erick Thohir.

Inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden untuk meningkatkan efisiensi di seluruh sektor pemerintahan dan BUMN. Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap kebijakan-kebijakan yang ada guna memastikan bahwa sumber daya publik digunakan secara optimal.

Rincian rencana efisiensi:

  • Evaluasi Anggaran Perjalanan Dinas: Mengidentifikasi potensi pengurangan biaya perjalanan dinas tanpa mengganggu operasional perusahaan.
  • Optimalisasi Struktur Organisasi: Meninjau jumlah komisaris dan struktur organisasi lainnya untuk memastikan efisiensi pengambilan keputusan.
  • Relokasi Anggaran: Mengalokasikan anggaran yang dihemat dari efisiensi ke program-program yang lebih produktif dan berdampak langsung kepada masyarakat.
  • Proses Peninjauan: Memastikan bahwa semua langkah efisiensi dilakukan melalui proses peninjauan yang cermat dan transparan.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing BUMN dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.