Analis India Peringatkan Risiko Saling Serang Rudal dalam Skala Besar Jika Konflik India-Pakistan Meningkat

Ketegangan antara India dan Pakistan terus meningkat, memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik yang berpotensi menghancurkan. Sushant Sareen, seorang analis hubungan strategis terkemuka dari India, baru-baru ini mengeluarkan peringatan keras mengenai potensi saling serang rudal jika kedua negara terlibat dalam perang skala penuh. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan setelah insiden berdarah di Kashmir yang menewaskan puluhan warga sipil.

Sareen menekankan bahwa kota-kota besar di kedua negara, seperti Islamabad, Lahore, dan New Delhi, akan sangat rentan terhadap serangan rudal. Dampak dari serangan semacam itu akan sangat besar, dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi penduduk sipil yang tidak bersalah. Analis tersebut juga menekankan perlunya kesiapan masyarakat dalam menghadapi risiko yang terkait dengan tindakan agresif apa pun.

Persiapan dan Tanggung Jawab Negara

Sareen menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi konsekuensi besar dari setiap tindakan yang diambil oleh pemerintah. "Sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan masyarakat kita bahwa ada akibat dan risiko besar yang menyertai setiap tindakan," ujarnya.

Selain potensi serangan rudal, kekhawatiran akan perang nuklir juga membayangi. India dan Pakistan diketahui memiliki sejumlah besar hulu ledak nuklir, yang semakin meningkatkan potensi bencana dalam konflik bersenjata.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Kepemilikan Nuklir: India diperkirakan memiliki sekitar 172 hulu ledak nuklir, sementara Pakistan memiliki sekitar 170.
  • Kebijakan Nuklir India: India, yang sebelumnya mengadopsi kebijakan "tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu", kini mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan tersebut.
  • Kebijakan Nuklir Pakistan: Pakistan tidak memiliki kebijakan serupa dan memiliki kebebasan untuk menggunakan senjata nuklir kapan pun diperlukan.

Konflik Kashmir Sebagai Pemicu

Ketegangan antara kedua negara semakin diperparah oleh konflik yang sedang berlangsung di Kashmir. Insiden baru-baru ini di mana milisi bersenjata menewaskan puluhan warga sipil di wilayah tersebut telah meningkatkan ketegangan dan saling tuduh antara India dan Pakistan. India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan itu, tetapi Islamabad membantah tuduhan tersebut. Kelompok militan Resistance Front, yang terkait dengan Lashkar-e-Taiba, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Insiden itu telah memicu baku tembak yang meningkat antara tentara di kedua sisi Garis Kontrol (LoC), yang semakin meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut. Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, bahkan menyatakan kekhawatirannya bahwa India mungkin merencanakan serangan militer terhadap Pakistan.

Di tengah meningkatnya ketegangan, sangat penting bagi kedua negara untuk menunjukkan pengekangan dan terlibat dalam dialog untuk mengatasi perbedaan mereka secara damai. Biaya dari konflik militer, terutama yang melibatkan senjata nuklir, akan terlalu besar untuk ditanggung oleh kedua negara dan wilayah tersebut.