Wenger Kritik Aturan Otomatis Liga Champions Bagi Juara Liga Europa

Wenger Kritik Aturan Otomatis Liga Champions Bagi Juara Liga Europa

Arsene Wenger, mantan manajer Arsenal yang legendaris, baru-baru ini menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap aturan yang memberikan tiket otomatis ke Liga Champions bagi juara Liga Europa. Wenger berpendapat bahwa kebijakan ini perlu ditinjau kembali oleh UEFA.

Aturan yang mulai berlaku sejak 2014 ini, memberikan insentif tambahan bagi tim-tim yang berlaga di Liga Europa. Namun, Wenger merasa bahwa hadiah berupa tiket Liga Champions terlalu berlebihan, terutama di liga-liga top Eropa seperti Liga Primer Inggris, di mana persaingan untuk mendapatkan tempat di Liga Champions sudah sangat ketat.

Wenger berpendapat bahwa juara Liga Europa seharusnya otomatis lolos kembali ke Liga Europa pada musim berikutnya, bukan langsung ke Liga Champions.

"Tidak, mereka seharusnya lolos otomatis untuk Liga Europa lagi tapi belum tentu lolos untuk Liga Champions," ujar Wenger kepada beIN Sports.

Komentar Wenger muncul di tengah potensi terjadinya final Liga Europa yang mempertemukan dua tim Inggris. Manchester United berada di posisi yang menguntungkan setelah mengalahkan Athletic Bilbao 3-0 di leg pertama semifinal, sementara Tottenham Hotspur memimpin atas Bodo/Glimt dengan skor 3-1. Jika kedua tim Inggris ini berhasil melaju ke final dan salah satunya menjadi juara, maka Liga Primer Inggris berpotensi memiliki enam wakil di Liga Champions musim 2025/2026.

Wenger mengakui bahwa aturan yang ada saat ini bertujuan untuk menjaga daya tarik dan motivasi tim-tim di Liga Europa. Dengan memberikan hadiah berupa tiket Liga Champions, UEFA berharap dapat meningkatkan gengsi kompetisi tersebut. Namun, Wenger merasa bahwa manfaat ini tidak sebanding dengan potensi ketidakadilan yang ditimbulkan, terutama bagi tim-tim yang berjuang keras untuk mendapatkan tempat di Liga Champions melalui jalur liga domestik.

"Di sisi lain, orang-orang akan mengatakan kepada Anda bahwa untuk menjaga Liga Europa tetap fokus, menarik, dan termotivasi Anda harus memberi mereka hadiah itu [lolos ke Liga Champions]," kata Wenger.

Lebih lanjut, Wenger menggarisbawahi bahwa UEFA perlu mempertimbangkan kembali dampak dari aturan ini terhadap keseimbangan kompetisi di Eropa. Dia menyarankan agar UEFA melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan bahwa aturan yang ada adil dan proporsional bagi semua pihak yang terlibat.

Dengan pengalamannya yang luas di sepak bola Eropa, pandangan Wenger tentu patut dipertimbangkan oleh UEFA. Perdebatan mengenai aturan tiket otomatis Liga Champions bagi juara Liga Europa kemungkinan akan terus berlanjut, dan UEFA diharapkan dapat mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan sepak bola Eropa secara keseluruhan.

Potensi All-English Final Liga Europa

Liga Europa musim ini berpotensi menghadirkan All-English Final, dengan Manchester United dan Tottenham Hotspur menunjukkan performa yang meyakinkan.

  • Manchester United: Meraih kemenangan telak 3-0 atas Athletic Bilbao di leg pertama semifinal, membuka peluang besar untuk melaju ke partai puncak.
  • Tottenham Hotspur: Unggul 3-1 atas Bodo/Glimt, juga berada di posisi yang baik untuk mengamankan tempat di final.

Jika kedua tim berhasil mempertahankan keunggulan di leg kedua, maka akan terjadi final sesama tim Inggris yang akan memperebutkan gelar juara Liga Europa.

Implikasi bagi Liga Primer Inggris

Jika salah satu tim Inggris menjuarai Liga Europa dan tidak lolos ke Liga Champions melalui jalur liga domestik, maka Liga Primer Inggris berpotensi memiliki enam wakil di Liga Champions musim 2025/2026. Hal ini tentu akan semakin meningkatkan persaingan di kompetisi kasta tertinggi Eropa tersebut.