Puluhan Siswa di PALI Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Dugaan Keracunan Makanan

Kasus dugaan keracunan makanan massal menimpa puluhan siswa di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. Sebanyak 64 siswa dari lima sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) yang disediakan oleh program pemerintah daerah pada hari Senin (5/5/2025).

Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji, mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa seluruh siswa yang terdampak telah mendapatkan perawatan medis intensif di rumah sakit serta fasilitas kesehatan yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan PALI. Gejala yang dialami para siswa meliputi sakit perut, pusing, dan mual-mual. Pihak berwenang tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk menentukan penyebab pasti keracunan tersebut dan memberikan penanganan yang tepat.

Lima sekolah yang siswanya diduga menjadi korban keracunan adalah:

  • SDN 28
  • SDN 25
  • Serta tiga sekolah SMP (nama sekolah masih dalam pendataan)

Guna menginvestigasi kasus ini, pihak kepolisian telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para siswa untuk diuji di laboratorium forensik. Langkah ini diambil untuk mengidentifikasi kandungan berbahaya atau mikroorganisme yang mungkin menyebabkan keracunan.

Wakil Bupati Iwan Tuaji berharap agar tidak ada lagi siswa yang mengalami gejala serupa, terutama karena para siswa akan menghadapi ujian sekolah dalam waktu dekat. Pemerintah daerah berencana menggelar rapat koordinasi yang melibatkan Bupati, Kapolres, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait lainnya untuk membahas langkah-langkah penanganan dan pencegahan lebih lanjut.

Dalam keterangannya, Iwan menjelaskan bahwa menu MBG yang dikonsumsi para siswa terdiri dari ikan tongkol suwir dan sayuran. Namun, ia menekankan bahwa informasi lebih detail mengenai kandungan dan proses pengolahan makanan tersebut akan disampaikan oleh Bupati setelah hasil laboratorium keluar.

Pemerintah daerah PALI berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan para siswa. Hasil investigasi akan diumumkan kepada publik setelah proses pemeriksaan laboratorium selesai.