Presiden Prabowo Soroti Aspek Budaya dalam Implementasi Program Makan Bergizi Gratis

Presiden Prabowo Subianto menyoroti pentingnya memperhatikan aspek budaya dan kebiasaan masyarakat dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam Sidang Kabinet yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (5/5/2025), Presiden mengungkapkan bahwa beberapa kendala dalam implementasi program ini berkaitan erat dengan perilaku dan tradisi masyarakat, seperti kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan dan kurangnya penggunaan sendok saat makan.

Presiden Prabowo menceritakan pengalamannya saat mengunjungi sebuah kelas. Beliau mengamati bahwa dari 30 siswa, hanya 20 orang yang menggunakan sendok saat makan. Menurutnya, kebiasaan ini berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk keracunan makanan. Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan dan menggunakan alat makan yang bersih menjadi krusial dalam program MBG.

Selain itu, Presiden Prabowo juga menyinggung mengenai ketersediaan sendok dalam paket makanan MBG. Beliau menyarankan agar pihak terkait memastikan bahwa setiap paket makanan dilengkapi dengan sendok. Jika memungkinkan, sosialisasi mengenai pentingnya membawa sendok dari rumah juga dapat dilakukan.

Persoalan lain yang diangkat adalah mengenai adaptasi anak-anak terhadap susu. Presiden Prabowo menjelaskan bahwa beberapa anak mungkin mengalami diare pada awal mengonsumsi susu karena tubuh mereka belum terbiasa dengan laktosa. Kondisi ini memerlukan penyesuaian dan pendekatan yang bertahap agar anak-anak dapat menerima manfaat dari susu dalam program MBG.

Terlepas dari tantangan-tantangan tersebut, Presiden Prabowo menekankan bahwa program MBG secara keseluruhan merupakan inisiatif yang membanggakan. Beliau mengklaim bahwa banyak pemimpin negara lain memberikan apresiasi terhadap program ini saat bertemu dengannya, mengakui potensi positif MBG dalam meningkatkan gizi masyarakat.