UTBK 2025 Unhas Ternoda Kecurangan: Perjokian Terungkap, Dugaan Keterlibatan Sindikat Bimbel dan Oknum IT Mencuat

Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tengah menghadapi persoalan serius terkait integritas pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Pihak universitas mengindikasikan adanya praktik kecurangan yang melibatkan sejumlah pihak, mulai dari praktik perjokian hingga dugaan kolusi antara sindikat bimbingan belajar dengan oknum internal dari tim teknologi informasi (IT) universitas.

Koordinator Pelaksana UTBK Unhas Makassar, Nurul Insani, mengungkapkan bahwa modus operandi kecurangan yang terdeteksi cukup beragam. Salah satu yang paling mencolok adalah praktik perjokian, di mana peserta ujian digantikan oleh individu lain yang menggunakan identitas palsu. Pemalsuan dokumen seperti kartu peserta, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan surat keterangan sekolah dilakukan secara sistematis untuk mengelabui petugas pengawas ujian. Insiden ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian Daerah Sulawesi Selatan untuk dilakukan investigasi lebih lanjut, dan dua orang telah diamankan terkait kasus ini.

Namun, praktik perjokian hanyalah puncak gunung es. Penyelidikan internal Unhas juga mengarah pada indikasi keterlibatan sindikat bimbingan belajar dari luar kampus yang berupaya memengaruhi tim IT universitas. Diduga, sindikat ini mencoba membujuk atau bahkan menyuap anggota tim IT agar membantu meloloskan peserta ujian melalui cara-cara ilegal. Bentuk bantuan yang diberikan bervariasi, mulai dari memberikan akses tidak sah ke sistem ujian hingga memasang alat bantu curang pada perangkat komputer yang digunakan peserta. Nurul Insani menambahkan, "Sindikat ini dari bimbingan belajar, diluar dari Unhas. Ada dua model kecurangan yang terjadi pertama menggantikan orang itu kedua itu terkait pemasangan alat pada PC."

Saat ini, pihak Unhas masih enggan untuk memberikan keterangan lebih rinci mengenai jumlah personel IT yang diduga terlibat dalam skandal ini. Proses investigasi masih berlangsung intensif untuk mengungkap seluruh jaringan yang terlibat dan motif di balik tindakan tersebut. Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa Baru Unhas Makassar menegaskan komitmen universitas untuk menindak tegas siapapun yang terbukti terlibat dalam praktik kecurangan UTBK 2025. Universitas berjanji untuk meningkatkan pengawasan dan memperketat prosedur pelaksanaan ujian di masa mendatang guna mencegah terulangnya kejadian serupa.

Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi fokus investigasi:

  • Praktik Perjokian: Investigasi mendalam terhadap jaringan perjokian yang beroperasi dan upaya identifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam pemalsuan identitas.
  • Keterlibatan Sindikat Bimbel: Penelusuran terhadap sindikat bimbingan belajar yang diduga menjadi dalang di balik upaya suap dan manipulasi sistem IT universitas.
  • Peran Oknum IT: Identifikasi oknum internal tim IT Unhas yang diduga menerima suap atau terlibat dalam praktik kecurangan, serta penentuan sanksi yang akan diberikan.
  • Evaluasi Sistem Keamanan: Audit menyeluruh terhadap sistem keamanan UTBK Unhas untuk mengidentifikasi celah yang memungkinkan terjadinya kecurangan dan perbaikan sistem.

Skandal kecurangan UTBK 2025 ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Kejadian ini menyoroti pentingnya integritas dan transparansi dalam pelaksanaan seleksi mahasiswa baru, serta perlunya pengawasan yang ketat untuk mencegah praktik-praktik curang yang dapat merugikan peserta ujian yang jujur dan berprestasi. Upaya penegakan hukum dan perbaikan sistem keamanan harus dilakukan secara komprehensif untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap proses seleksi mahasiswa baru di Indonesia.