Tragedi Sungai Lusi: Bocah SD Ditemukan Meninggal Dunia Akibat Tenggelam
Kabar duka menyelimuti Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, setelah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Lusi. Kejadian tragis ini terjadi pada Minggu sore (4/5/2025) dan menimpa GB, seorang pelajar sekolah dasar yang tinggal di Desa Pulongrambe, Kecamatan Tawangharjo.
Menurut keterangan dari Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, sebelum kejadian, korban sedang bermain air di tepi sungai bersama empat orang temannya sekitar pukul 16.45 WIB. Saat bermain, korban diduga tidak bisa berenang dan kemudian terseret arus sungai yang cukup deras. Teman-teman korban yang menyaksikan kejadian tersebut berusaha memberikan pertolongan, namun sayangnya tidak berhasil menyelamatkan GB.
Berikut kronologis kejadian:
- Awal Mula: Korban bermain di Sungai Lusi bersama teman-temannya.
- Kejadian: Korban tenggelam dan terseret arus.
- Upaya Pertolongan: Teman-teman korban berusaha menolong namun gagal.
- Laporan: Kejadian dilaporkan ke warga, pemerintah desa, dan BPBD Grobogan.
- Pencarian: Tim SAR gabungan dan masyarakat melakukan pencarian.
- Penemuan: Korban ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 20.30 WIB.
Setelah menerima laporan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Grobogan segera bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan asesmen dan memulai operasi pencarian. Upaya pencarian melibatkan berbagai unsur SAR gabungan, termasuk masyarakat sekitar. Penelusuran dilakukan secara intensif selama beberapa jam.
Akhirnya, sekitar pukul 20.30 WIB, tim SAR berhasil menemukan korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Jasad korban ditemukan mengambang di sungai, sekitar 30 meter dari lokasi awal ia dilaporkan tenggelam. Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh tim Inafis Polres Grobogan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak kepolisian memastikan bahwa korban meninggal dunia murni akibat tenggelam.
Wahyu Tri Darmawanto menyampaikan imbauan kepada masyarakat, khususnya para orang tua, untuk selalu mengawasi anak-anak mereka dengan baik saat bermain di sekitar sungai atau area perairan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari. Dengan ditemukannya korban, operasi SAR secara resmi ditutup dan jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan sesuai dengan adat dan kepercayaan yang berlaku.