Penguatan Infrastruktur Digital: INET Targetkan Operasional Kabel Laut Jakarta-Singapura pada 2026
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), melalui anak perusahaannya PT Pusat Fiber Indonesia, berkolaborasi dengan PT Jejaring Mitra Persada (JMP) dari PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) untuk merealisasikan proyek ambisius: pembangunan jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Jakarta, Batam, dan Singapura. Inisiatif strategis ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur digital di tingkat nasional maupun regional.
Proyek ini akan diimplementasikan sebagai bagian dari Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dengan menggunakan skema Indefeasible Right of Use (IRU). Skema IRU memberikan hak penggunaan jangka panjang atas infrastruktur kabel serat optik. Dengan skema ini, INET akan memiliki kontrol lebih besar atas kapasitas dan konektivitas jaringan, mengurangi ketergantungan pada penyedia lain. Investasi yang digelontorkan INET untuk proyek ini mencapai 20 juta dollar AS, atau setara dengan Rp 328,56 miliar.
Direktur Utama INET, Muhammad Arief Angga, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk memperkuat infrastruktur digital. Dengan rampungnya jaringan Batam–Singapura yang sudah siap digunakan, dan jalur Jakarta–Batam yang akan selesai pada Oktober atau November 2025, perusahaan menargetkan seluruh sistem dapat beroperasi penuh mulai Desember 2025 atau awal Januari 2026.
Saat ini, INET telah melayani lebih dari 200 Internet Service Provider (ISP) lokal dari total lebih dari 850 ISP yang beroperasi di Jawa. Dengan proyek kabel bawah laut ini, INET akan memperluas kapasitas jaringan hingga 400 terabyte, dengan kapasitas per jalur (pair) mencapai 25–30 terabyte, bergantung pada perangkat yang digunakan. Target pendapatan yang diproyeksikan dari proyek ini adalah Rp 156 miliar pada 2026, dan meningkat menjadi Rp 250 miliar pada 2027.
Direktur KETR, Dani Samsul Ependi, menyatakan dukungan penuh terhadap proyek ini dan membuka peluang kerja sama lanjutan untuk pemeliharaan dan pembangunan SKKL lainnya di masa depan. Proyek ini akan memperluas cakupan serta kapasitas layanan KETR ke rute internasional.
Pembangunan infrastruktur digital seperti kabel bawah laut ini menjadi fondasi penting bagi kemandirian digital Indonesia. Keberadaan jaringan yang dapat dikelola sendiri oleh operator lokal akan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya sewa lintas jaringan, serta mempercepat respons terhadap kebutuhan pasar. Dengan konektivitas langsung ke Singapura, Indonesia semakin mendekat ke posisi strategis sebagai pusat lalu lintas data di Asia Tenggara. Proyek ini diharapkan dapat mendukung pelaku usaha, institusi pendidikan, hingga UMKM dengan akses internet berkualitas.