Presiden Prabowo Akui Strategi Pengendalian Inflasi Jokowi Tak Tertandingi Ilmu Universitas Terkemuka

Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyampaikan apresiasinya kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, atas kontribusinya dalam berbagai aspek pemerintahan, termasuk keberhasilan menekan laju inflasi. Pujian ini disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung baru-baru ini.

Prabowo menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan inflasi, yang menurutnya merupakan salah satu yang terendah di dunia. Ia menekankan bahwa strategi yang diterapkan saat ini merupakan kelanjutan dari pendekatan yang telah dirintis oleh Jokowi. Pengalaman Jokowi sebagai walikota menjadi landasan penting dalam memahami dan mengelola dinamika inflasi. Strategi ini kemudian diimplementasikan secara nasional saat menjabat sebagai presiden. Prabowo mengakui bahwa dirinya dan timnya hanya meneruskan strategi tersebut.

"Saya sampaikan dengan jujur, ini bukan karena Mas Gibran ada di sini," ujar Prabowo. "Ini adalah hasil nyata dari manajemen Bapak Jokowi. Pengalaman beliau sebagai walikota memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana mengelola inflasi. Pengetahuan ini tidak bisa ditemukan di buku teks manapun, bahkan tidak diajarkan di universitas-universitas ternama seperti Harvard atau MIT."

Selain itu, Prabowo juga menyinggung keberhasilan Indonesia dalam mencapai surplus produksi pangan di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Ia mengakui bahwa penunjukan Amran sebagai Menteri Pertanian juga tidak lepas dari peran Jokowi. Prabowo mengungkapkan bahwa saat posisi Menteri Pertanian kosong, ia mengusulkan nama Amran kepada Jokowi, mengingat pengalaman Amran sebelumnya sebagai Menteri Pertanian yang berhasil mencapai swasembada pangan. Usulan tersebut disetujui oleh Jokowi, dan Prabowo melanjutkan kebijakan tersebut.

Prabowo juga menanggapi tudingan bahwa dirinya adalah presiden boneka yang dikendalikan oleh Jokowi. Ia membantah tudingan tersebut dan menjelaskan bahwa ia sering berkonsultasi dengan Jokowi dan mantan presiden lainnya untuk mendapatkan masukan dan saran. Menurutnya, hal ini wajar dilakukan mengingat pengalaman Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia.

"Saya dibilang presiden boneka, dikendalikan Pak Jokowi seolah-olah Pak Jokowi tiap malam telepon saya. Saya katakan itu tidak benar," tegas Prabowo. "Ini adalah konsultasi, meminta pendapat, meminta saran. Beliau 10 tahun berkuasa, saya meminta pendapatnya. Saya menghadap beliau tidak masalah. Saya juga menghadap Pak SBY tidak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega tidak ada masalah. Kalau bisa juga mau menghadap Gus Dur, kan tidak bisa. Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno kalau bisa, meminta pandangan, meminta saran."

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan oleh Presiden Prabowo:

  • Apresiasi kepada Jokowi atas kontribusinya dalam menekan inflasi.
  • Pengakuan bahwa strategi pengendalian inflasi saat ini merupakan kelanjutan dari pendekatan Jokowi.
  • Pujian terhadap keberhasilan Indonesia mencapai surplus produksi pangan.
  • Penjelasan mengenai proses penunjukan Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian.
  • Penegasan bahwa dirinya bukan presiden boneka dan sering berkonsultasi dengan Jokowi dan mantan presiden lainnya.