Worldcoin dan Pemindaian Iris Mata: Kontroversi di Balik Janji Identitas Digital Global

Kontroversi Worldcoin: Iming-iming Uang Tunai Berujung Pembekuan Izin

Fenomena pemindaian iris mata yang marak terjadi, dengan iming-iming imbalan uang tunai, mengundang perhatian publik. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek Worldcoin, yang diprakarsai oleh Sam Altman, pendiri OpenAI, perusahaan di balik kecerdasan buatan ChatGPT.

Worldcoin, yang dikembangkan oleh Tools for Humanity (TFH), bertujuan menciptakan sistem identitas digital terdesentralisasi melalui World ID. Proyek ini menawarkan solusi verifikasi identitas yang diklaim aman dan terpercaya, sekaligus membuka akses ke transaksi keuangan digital berbasis blockchain. Caranya, pengguna mengunduh aplikasi World App, kemudian melakukan pemindaian iris mata di gerai WorldID menggunakan perangkat Orb, sebuah bola logam khusus.

Tujuan Mulia atau Risiko Tersembunyi?

Worldcoin mengklaim memiliki tiga tujuan utama:

  • Identitas Digital Global: Membangun sistem verifikasi identitas yang inklusif, tanpa memerlukan dokumen formal.
  • Mata Uang Global: Menciptakan mata uang kripto (Worldcoin/WLD) yang dapat digunakan secara luas untuk berbagai transaksi.
  • Ekonomi Inklusif: Menjangkau masyarakat yang belum terakses layanan keuangan formal.

Namun, dibalik janji-janji tersebut, proyek ini menuai kontroversi. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bertindak tegas dengan membekukan sementara izin operasional Worldcoin dan WorldID. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap laporan masyarakat terkait aktivitas yang mencurigakan dan berpotensi membahayakan data pribadi warga.

Pembekuan Izin dan Kekhawatiran Keamanan Data

Kominfo juga berencana memanggil PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara, operator lokal Worldcoin, untuk memberikan klarifikasi. Pembekuan izin ini merupakan tindakan preventif untuk mencegah risiko terhadap privasi dan keamanan data, mengingat belum adanya regulasi yang komprehensif terkait perlindungan data biometrik di Indonesia.

Pihak Worldcoin mengklaim bahwa data iris mata yang dipindai diubah menjadi kode kriptografi yang tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula. Namun, kekhawatiran tetap ada, terutama terkait potensi penyalahgunaan data dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan informasi biometrik yang sensitif. Proyek ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang keseimbangan antara inovasi teknologi, perlindungan data pribadi, dan regulasi yang memadai.

Daftar Kontroversi Worldcoin

  • Privasi Data: Kekhawatiran tentang bagaimana data iris mata disimpan dan digunakan.
  • Keamanan Data: Risiko kebocoran data biometrik yang sangat sensitif.
  • Regulasi: Kurangnya regulasi yang jelas mengenai data biometrik di banyak negara.
  • Transparansi: Kurangnya transparansi dalam operasi dan pengelolaan data Worldcoin.
  • Eksploitasi: Potensi eksploitasi masyarakat rentan yang tertarik dengan iming-iming uang tunai.