Aparat Kepolisian Sita Ratusan Vape Berisi Etomidate, Jonathan Frizzy Diduga Terlibat

Aparat kepolisian berhasil mengungkap peredaran gelap vape berisi narkotika jenis etomidate dan menyita ratusan barang bukti. Dalam pengungkapan kasus ini, nama aktor Jonathan Frizzy turut terseret karena diduga memiliki peran dalam penyelundupan dan peredaran vape ilegal tersebut.

Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta dalam konferensi pers yang digelar Senin (5/5/2024) mengungkapkan bahwa total 881 vape berisi etomidate berhasil diamankan dari beberapa kasus berbeda. Dari jumlah tersebut, 100 vape di antaranya terkait langsung dengan Jonathan Frizzy dan kelompoknya. Kombes Pol. Ronald FC Sipayung, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, menjelaskan bahwa vape ilegal ini dijual dengan harga fantastis, mencapai 3 hingga 4 juta rupiah per unit.

"Harga pasaran Rp 3-4 juta. Jadi kalau rekan-rekan bisa memiliki vape, itu ada cairan yang dipergunakan dalam rokok elektrik itu, itulah yang mungkin berisi kurang lebih sekitar 4 atau 5 mili cairan, itulah yang mengandung zat etomidate ini," jelas Kombes Ronald.

Selain melibatkan Jonathan Frizzy, polisi juga menyita 771 vape etomidate dari tiga kasus lainnya. Jika dihitung dengan harga per cartridge sebesar Rp 4 juta, total nilai barang bukti yang berhasil disita mencapai sekitar Rp 3,5 miliar. Pihak kepolisian memperkirakan bahwa dengan menggagalkan peredaran vape ilegal ini, mereka telah menyelamatkan sekitar 3.600 orang dari potensi penyalahgunaan narkoba.

Dalam keterangannya, Kombes Ronald juga mengungkap peran Jonathan Frizzy dalam kasus ini. Berdasarkan hasil penyidikan, Jonathan Frizzy aktif menghubungi seseorang berinisial ESD untuk membeli cartridge pod berisi liquid yang mengandung etomidate. Aktor tersebut juga diduga menyiapkan kurir untuk menjemput vape ilegal tersebut yang dibawa langsung dari Malaysia oleh tersangka BTR.

"Tersangka JF menghubungi ESD untuk membeli cartridge pod berisi liquid yang mengandung etomidate," ujar Ronald.

"Kemudian sebagai orang yang mempersiapkan, memonitor, dan memfasilitasi penjemputan cartridge pod berisi liquid yang mengandung etomidate," jelasnya.

Lebih lanjut, Jonathan Frizzy diduga sebagai pemilik 40 dari 100 cartridge pod berisi liquid etomidate yang dibawa oleh tersangka BTR dari Malaysia. Ia juga diduga mengorganisir pengiriman vape ilegal tersebut dengan membuat grup WhatsApp bernama 'Berangkat' untuk mengatur dan mengontrol peredaran narkoba ini.

Kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap jaringan yang lebih luas dan memastikan semua pihak yang terlibat dapat dipertanggungjawabkan sesuai hukum yang berlaku.

Berikut adalah beberapa point penting dalam berita ini:

  • Polisi menyita 881 vape berisi etomidate, senilai Rp 3,5 miliar.
  • 100 vape di antaranya terkait dengan Jonathan Frizzy.
  • Jonathan Frizzy diduga berperan aktif dalam penyelundupan dan peredaran vape ilegal.
  • Harga vape ilegal ini mencapai Rp 3-4 juta per unit.
  • Polisi mengklaim telah menyelamatkan 3.600 orang dari potensi penyalahgunaan narkoba.