Tragedi di Majalengka: Wanita Muda Diduga Akhiri Nyawa Kekasihnya Setelah Tiga Hari Penyiksaan
Kisah asmara antara Varhan (22) dan Amanda (21), yang telah terjalin selama tiga tahun, berujung pilu di Majalengka. Varhan ditemukan meninggal dunia akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Amanda, kekasihnya sendiri. Lebih jauh, terungkap bahwa Varhan sempat mengalami penyekapan selama tiga hari di kediaman Amanda.
Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah rumah yang terletak di Desa Lengkong Wetan, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Menurut keterangan pihak kepolisian, Amanda diduga menyekap Varhan di dalam kamar rumahnya sejak tanggal 30 April hingga 3 Mei 2025. Akibat penyekapan dan penganiayaan itu, Varhan meregang nyawa.
"Kami menerima laporan pada tanggal 3 Mei, dan dalam waktu kurang lebih 24 jam, kami berhasil melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus pembunuhan atau penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang ini," ungkap Kapolres Majalengka, AKBP Willy Andrian, dalam keterangan persnya pada Senin, 5 Mei 2025.
AKBP Willy Andrian menjelaskan bahwa hubungan asmara antara pelaku dan korban telah berlangsung selama tiga tahun. Namun, hubungan tersebut diwarnai dengan sikap posesif dari Amanda yang kemudian memaksa Varhan untuk tinggal bersamanya.
Motif penganiayaan yang berujung pada kematian Varhan diduga karena Amanda tidak terima ketika Varhan meminta untuk pulang ke rumahnya. Amanda merasa telah terlalu lama mengurus Varhan dan tidak ingin kehilangan kekasihnya tersebut. Sikap posesif ini memuncak menjadi tindakan kekerasan fisik.
AKP Ari Rinaldo, Kasat Reskrim Polres Majalengka, menjelaskan bahwa Varhan mengalami luka-luka akibat pukulan berulang kali di bagian wajah, lengan, dan punggung. Amanda diduga melakukan pemukulan dengan tangan kosong dan juga menggunakan telepon genggam sebagai alat.
Berikut rincian dugaan kekerasan yang dilakukan pelaku:
- Penyekapan selama tiga hari (30 April - 3 Mei 2025).
- Pemukulan berulang kali di wajah, lengan, dan punggung.
- Penggunaan tangan kosong dan handphone sebagai alat pemukul.