Pemerintah Terapkan Operasi Pasar Pangan Murah Melalui Kantor Pos: Inisiatif Perangi Inflasi dan Tingkatkan Aksesibilitas

Operasi Pasar Pangan Murah: Upaya Pemerintah Tekan Inflasi dan Permudah Akses Bahan Pokok

Pemerintah, melalui kolaborasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Pos Indonesia (Persero), ID Food, Perum Bulog, dan PT Perkebunan Nusantara III, tengah menjalankan program operasi pasar pangan murah. Inisiatif ini bertujuan untuk menekan angka inflasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Program yang diluncurkan sejak 24 Februari hingga 29 Maret 2025 ini memanfaatkan jaringan luas Kantor Pos di seluruh Indonesia sebagai pusat distribusi, menjangkau masyarakat di berbagai wilayah. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam memangkas rantai pasok pangan yang panjang dan kompleks, sekaligus mengurangi dominasi tengkulak yang selama ini menyumbang peningkatan harga hingga Rp 313 triliun pada sembilan komoditas pokok.

Salah satu strategi kunci yang diusung adalah pembentukan koperasi pangan di tingkat desa. Langkah ini diyakini mampu memangkas alur distribusi dari delapan tahap menjadi hanya tiga tahap, yaitu petani-koperasi-konsumen. Dengan demikian, selisih harga yang sebelumnya dibebankan kepada konsumen dapat ditekan secara signifikan. Operasi pasar ini menyediakan sembilan komoditas penting dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan Penjualan (HAP). Komoditas yang tersedia meliputi beras premium dan SPHP, gula pasir, Minyakita, daging kerbau, daging ayam, telur ayam, bawang putih, bawang merah, dan cabai. Sebagai contoh, beras premium dijual seharga Rp 72.000 per 5 kg (HET Rp 79.000), beras SPHP Rp 60.000 per 5 kg (HET Rp 62.200), gula pasir Rp 15.000 per kg (HET Rp 17.500), dan Minyakita Rp 14.700 per liter (HET Rp 15.700). Diskon serupa juga berlaku pada komoditas lain seperti daging kerbau, daging ayam, telur ayam, serta bawang putih dan merah.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Tonggo Marbun, mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 750 titik operasi pasar yang tersebar di Kantor Pos seluruh Indonesia. Masyarakat yang ingin memanfaatkan program ini dapat mengikuti langkah-langkah sederhana berikut:

  1. Kunjungi Kantor Pos terdekat yang menyelenggarakan operasi pasar.
  2. Siapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai identitas.
  3. Daftarkan diri dan pilih komoditas pangan yang ingin dibeli.
  4. Lakukan pembayaran, baik secara tunai maupun melalui QRIS.
  5. Simpan bukti pembayaran sebagai tanda bukti pembelian.

Program operasi pasar pangan murah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi kenaikan harga dan menjaga stabilitas ekonomi. Dengan memangkas rantai distribusi dan meningkatkan aksesibilitas terhadap bahan pokok, pemerintah berupaya untuk menciptakan keadilan harga dan menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan program ini juga akan menjadi tolok ukur bagi penerapan kebijakan serupa di masa mendatang dalam rangka mencapai ketahanan pangan nasional.