Ricuh di Belawan: Kapolres Dihadang Massa, Belasan Pemuda Positif Narkoba Usai Bentrokan

MEDAN - Insiden kericuhan pecah di sekitar Jalan Tol Belmera, Kecamatan Medan Belawan, Minggu (3/5/2025) lalu, menyeret Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, dalam pusaran masalah. Oloan, yang berusaha membubarkan tawuran antar kelompok pemuda, justru menjadi sasaran amuk massa.

Pasca kejadian, aparat kepolisian berhasil mengamankan 20 orang yang diduga terlibat dalam aksi tawuran dan penyerangan terhadap Kapolres. Hasil tes urine mengejutkan, menunjukkan 17 dari mereka positif mengonsumsi narkoba jenis ganja. Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan, mengungkapkan bahwa indikasi kuat menunjukkan para pelaku mengonsumsi narkoba sebelum terlibat bentrokan.

"Ada indikasi kuat sebelum mereka terlibat tawuran, mereka terlebih dahulu mengonsumsi narkoba," tegas Whisnu kepada awak media di Polda Sumut, Senin (5/5/2025). Kapolda juga menyatakan komitmennya untuk menindak tegas para bandar narkoba yang beroperasi di wilayah Belawan, yang selama ini dikenal sebagai salah satu basis peredaran narkoba.

Insiden ini bukan kali pertama aparat kepolisian mengalami kesulitan dalam memberantas narkoba di Belawan. Whisnu mengungkapkan, beberapa waktu lalu, saat operasi penggerebekan narkoba, anggota polisi diserang, motor dibakar, bahkan ada yang disandera.

Di tengah upaya penegakan hukum, insiden penembakan oleh Kapolres Oloan Siahaan menjadi sorotan. Oloan mengakui sempat melepaskan tembakan ke arah massa yang menyerangnya. Akibatnya, seorang remaja berusia 15 tahun, MS, terkena tembakan dan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Guna memastikan transparansi dan akuntabilitas, Kapolda Sumut telah membentuk tim khusus untuk memeriksa Oloan. Tim ini bertugas menyelidiki apakah tindakan yang diambil Oloan saat kejadian sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Demi transparansi, kami tidak main-main dalam penegakan hukum. Jika memang ada kesalahan, akan kami tindak. Jika sesuai prosedur, akan kami sampaikan kepada media," ujar Whisnu.

Lebih lanjut, Kapolda Sumut juga tengah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk menonaktifkan sementara Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, agar proses pemeriksaan dapat berjalan lebih fokus. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen untuk mengungkap kebenaran di balik insiden yang terjadi.

"Hari ini saya akan melaporkan kepada Mabes Polri terlebih dahulu, karena penonaktifan Kapolres merupakan wewenang Mabes Polri. Namun, untuk pemeriksaan, tim sudah dibentuk hari ini," jelasnya.

Whisnu menegaskan bahwa pihaknya akan mengungkap fakta-fakta yang terjadi secara transparan. Pihaknya juga mengundang Kompolnas untuk turut hadir dan memonitor hasil investigasi.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menjelaskan kronologi kejadian bermula dari informasi adanya tawuran antar-pemuda di simpang Kantor Camat Belawan pada Sabtu (3/5/2025) malam. Kapolres Oloan Siahaan kemudian memimpin apel untuk mengantisipasi tawuran susulan dan melaksanakan siaga di posko Berkawan hingga pukul 02.00 WIB. Setelah itu, Oloan bergerak untuk memantau situasi keamanan di wilayah lain.

"Saat memasuki Tol Belmera, dia mendapati adanya tawuran. Para pelaku tawuran ini melakukan penghadangan terhadap mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan," terang Ferry.

Setelah mobil dinas berhenti, Oloan turun dan melepaskan tiga kali tembakan peringatan. Namun, para pelaku tawuran tetap menyerang dengan mercon dan batu. Dalam situasi terdesak, Oloan mengambil keputusan untuk menembak ke arah para pelaku, dengan sasaran bagian kaki. "Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Namun, kondisi di lokasi kurang terang," imbuh Ferry.

Akibat insiden tersebut, dua remaja mengalami luka tembak. MS, mengalami luka di bagian perut, sementara B (17) terluka di bagian tangan.