Jumlah Pengangguran di Indonesia Meningkat, Pemerintah Susun Strategi Penanggulangan

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) mengungkapkan keprihatinannya atas peningkatan angka pengangguran di Indonesia berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data per Februari 2025 menunjukkan bahwa jumlah pengangguran mencapai 7,28 juta orang, menandai kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menanggapi data tersebut, Menaker menekankan pentingnya melihat angka pengangguran dalam konteks yang lebih luas, termasuk membandingkannya dengan jumlah kesempatan kerja yang tersedia. Pemerintah berencana untuk melakukan analisis mendalam terhadap data BPS guna memahami dinamika pasar tenaga kerja secara komprehensif.

Menurut Menaker, data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) akan menjadi landasan utama dalam merumuskan kebijakan ketenagakerjaan yang efektif. Pemerintah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mengatasi masalah pengangguran dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia.

BPS menjelaskan bahwa kenaikan jumlah pengangguran sejalan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja. Pada Februari 2025, angkatan kerja tercatat sebanyak 153,05 juta orang, bertambah sebanyak 3,67 juta orang. Dari jumlah tersebut, 145,77 juta orang telah bekerja, namun sisanya, sebanyak 7,28 juta orang, masih menganggur. Angka pengangguran ini meningkat sebesar 83,45 ribu orang dibandingkan dengan Februari 2024, atau naik sekitar 1,11%.

Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada dinamika pasar tenaga kerja:

  • Pertumbuhan Angkatan Kerja: Peningkatan jumlah penduduk usia kerja yang memasuki pasar tenaga kerja.
  • Ketersediaan Lapangan Kerja: Kemampuan sektor ekonomi untuk menyerap tenaga kerja baru.
  • Keterampilan dan Pendidikan: Kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kebutuhan industri.
  • Kondisi Ekonomi Global: Pengaruh ekonomi global terhadap investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan vokasi, serta mendorong investasi untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak. Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.