Kematian Pria di Majalengka Diselidiki Polisi, Kejanggalan Ditemukan di RSUD
Kematian Pria di Majalengka Mengundang Kecurigaan
Sebuah insiden yang mengundang tanda tanya terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka, Jawa Barat, ketika seorang wanita membawa jenazah seorang pria ke rumah sakit tersebut pada Sabtu (3/5) malam. Kedatangan jenazah ini memicu kecurigaan pihak rumah sakit, yang kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian.
Menurut keterangan dari Humas RSUD Majalengka, Sunarpi, pria yang diketahui berinisial F, tiba di Unit Gawat Darurat (UGD) sekitar pukul 21.00 WIB. Jenazah tersebut diantar oleh seorang wanita yang diduga adalah kekasihnya. Karena kondisi pasien sudah meninggal dunia saat tiba, petugas rumah sakit mengarahkan jenazah untuk ditempatkan di ruang jenazah.
Kejanggalan mulai tercium ketika tim medis memeriksa kondisi fisik jenazah. Wanita yang mengantar jenazah tersebut bukanlah anggota keluarga korban. Informasi kemudian diperoleh bahwa korban adalah warga Majalengka. Hal ini mendorong pihak keluarga untuk meminta dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian F.
"Menurut penglihatan awal, terdapat lebam di sekitar wajah korban. Namun, penyebab kematian belum dapat dipastikan dan menunggu hasil otopsi," ujar Sunarpi.
Penyelidikan Polisi Dimulai
Menindaklanjuti laporan dari pihak rumah sakit, aparat kepolisian segera mendatangi RSUD Majalengka untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pihak RSUD menyerahkan sepenuhnya proses investigasi kepada pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Majalengka, AKP Ari Rinaldo, mengonfirmasi adanya laporan terkait kejadian ini. Ia menyatakan bahwa pihaknya sedang menangani kasus tersebut dan akan memberikan informasi lebih lanjut setelah penyelidikan selesai.
Wanita yang membawa jenazah ke rumah sakit kini telah diamankan di Polres Majalengka untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Pihak kepolisian berencana untuk memberikan keterangan pers terkait perkembangan kasus ini.
Daftar Temuan Sementara:
- Lebam di wajah: Adanya luka lebam di area wajah korban menjadi salah satu poin penting yang menjadi perhatian penyidik.
- Bukan Keluarga: Fakta bahwa jenazah diantar oleh seseorang yang bukan anggota keluarga inti memunculkan pertanyaan tentang kronologi kejadian sebenarnya.
- Otopsi: Proses otopsi menjadi krusial untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban dan mengidentifikasi kemungkinan adanya tindak kekerasan.
Kasus ini masih dalam tahap awal penyelidikan, dan pihak kepolisian terus berupaya untuk mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi guna mengungkap kebenaran di balik kematian pria tersebut.