Antisipasi Dampak Gelombang Panas, Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tingkatkan Perawatan Diri di Madinah
markdown Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau kepada seluruh jamaah haji Indonesia yang telah tiba di Madinah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem. Prakiraan cuaca menunjukkan suhu udara di Madinah dapat mencapai 35 derajat Celcius.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kemenag, Akhmad Fauzin, menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji. Mengingat kondisi cuaca panas dan tingkat kelembapan yang rendah, jamaah haji disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih guna mencegah dehidrasi. Selain itu, penggunaan perlengkapan pelindung diri seperti topi atau payung sangat dianjurkan untuk mengurangi paparan langsung terhadap sinar matahari. Pemilihan pakaian yang longgar dan nyaman juga akan membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.
"Bagi jamaah haji yang sudah tiba di Madinah, cuaca hari ini diperkirakan bisa mencapai 35 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 14 persen, untuk itu mohon terus menjaga kesehatan," ujar Fauzin.
Fauzin juga meminta jamaah haji untuk senantiasa mengikuti arahan dari petugas haji dan ketua kloter. Pemanfaatan waktu istirahat yang cukup di hotel yang telah disediakan juga merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan. Jamaah haji juga diimbau untuk memprioritaskan pelaksanaan ibadah wajib dan tidak ragu untuk meminta bantuan jika mengalami kendala selama berada di Tanah Suci.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kabar baik terkait peningkatan akses layanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Kini, jamaah haji Indonesia memiliki akses eksklusif dan lebih cepat ke rumah sakit setempat, sehingga memangkas prosedur birokrasi yang sebelumnya sering menghambat proses rujukan kesehatan.
"Sekarang jumlah tenaga yang kita taruh di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) bisa menurun, karena jemaah haji Indonesia mendapatkan akses yang lebih baik dan eksklusif ke RS-RS Saudi, sehingga enggak usah ditunda terlalu lama di KKHI," kata Menkes.
Menkes Budi menambahkan bahwa upaya peningkatan layanan kesehatan dan pengetatan pemeriksaan kesehatan telah memberikan dampak positif berupa penurunan angka kematian jamaah haji. Pada tahun 2023, tercatat 773 jamaah haji meninggal dunia, sementara pada tahun 2024 jumlah tersebut menurun signifikan menjadi 461 orang. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia.
Berikut adalah beberapa imbauan penting bagi jamaah haji Indonesia:
- Perbanyak Minum Air Putih: Cegah dehidrasi dengan mengonsumsi air putih secara teratur.
- Gunakan Pelindung Diri: Kenakan topi, payung, atau pakaian yang melindungi dari paparan sinar matahari langsung.
- Pilih Pakaian yang Nyaman: Gunakan pakaian longgar dan berbahan sejuk untuk menjaga suhu tubuh.
- Ikuti Arahan Petugas: Patuhi instruksi dari petugas haji dan ketua kloter.
- Istirahat yang Cukup: Manfaatkan waktu istirahat di hotel untuk memulihkan energi.
- Prioritaskan Ibadah Wajib: Fokus pada pelaksanaan ibadah-ibadah yang diwajibkan.
- Jangan Ragu Meminta Bantuan: Jika mengalami kesulitan, segera hubungi petugas haji untuk mendapatkan bantuan.
Menkes Budi juga mengingatkan akan pentingnya menjaga status kesehatan jamaah haji secara berkelanjutan. Upaya ini akan berdampak positif pada penyelenggaraan ibadah haji di masa mendatang, termasuk dalam hal biaya asuransi.
"Kalau kita tidak bisa benar-benar menjaga status kesehatan, kesakitan, dan kematian masyarakat Indonesia, akan berdampak negatif ke jemaah haji berikutnya, termasuk harga premi asuransi yang harus dibayar oleh jemaah haji Indonesia berikutnya juga terdampak," tutur Menkes.