Investigasi Mendalam Dilakukan Terkait Insiden Penembakan Remaja Saat Pembubaran Tawuran di Medan
Penyelidikan Intensif Kasus Penembakan Remaja dalam Aksi Tawuran di Medan
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) telah membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden penembakan yang menewaskan seorang remaja berusia 15 tahun, M. Suhada, saat pembubaran aksi tawuran di kawasan Jalan Tol Belmera, Medan Belawan. Penyelidikan ini difokuskan untuk menelaah prosedur yang ditempuh oleh Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, dalam menangani situasi tersebut.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan, menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum secara transparan dan tanpa kompromi. Beliau menyatakan bahwa jika terbukti adanya pelanggaran prosedur oleh Kapolres Belawan, tindakan tegas akan diambil. Sebaliknya, jika tindakan yang diambil sesuai dengan aturan, fakta tersebut akan diinformasikan kepada publik.
Sebagai bagian dari proses investigasi, Polda Sumut berkoordinasi dengan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk mempertimbangkan penonaktifan sementara AKBP Oloan Siahaan dari jabatannya. Kapolda Sumut menekankan pentingnya menjaga transparansi dalam proses ini dan mengundang Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk mengawasi jalannya investigasi.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, insiden bermula dari laporan adanya aksi tawuran di sekitar simpang Kantor Camat Belawan pada Sabtu malam. Kapolres Belawan kemudian memimpin apel siaga dan melakukan patroli ke sejumlah wilayah. Saat melintas di ruas Tol Belmera, rombongan Kapolres mendapati adanya aksi tawuran dan dihadang oleh massa.
Massa yang terlibat tawuran menyerang mobil dinas Kapolres dengan menggunakan petasan dan batu. Kapolres kemudian melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Karena massa terus menyerang, Kapolres mengarahkan tembakan ke arah kaki para pelaku tawuran, namun karena kondisi yang kurang penerangan, tembakan tersebut mengenai dua orang remaja. M. Suhada mengalami luka tembak di bagian perut dan meninggal dunia, sementara seorang remaja lainnya, B (17), mengalami luka di bagian tangan. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.