Aksi Protes Warga Pademangan: Pembangunan Tol Dituding Jadi Biang Banjir

Puluhan warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap proyek pembangunan jalan tol yang mereka anggap sebagai penyebab utama banjir yang melanda wilayah mereka selama dua bulan terakhir. Aksi ini merupakan puncak kekesalan warga yang merasa terganggu dengan dampak negatif dari proyek infrastruktur tersebut.

Dalam aksinya, warga memblokade Jalan RE Martadinata, sebuah arteri penting di kawasan tersebut, sebagai upaya untuk menarik perhatian pihak berwenang dan pengelola proyek. Mereka menuntut solusi konkret atas masalah banjir yang semakin memburuk sejak dimulainya pembangunan jalan tol. Menurut penuturan warga, proyek tersebut telah menyebabkan saluran drainase tersumbat oleh puing-puing konstruksi, menghambat aliran air dan memicu genangan di lingkungan pemukiman.

Salah seorang warga, Yeti, menjelaskan bahwa dampak pembangunan tol sangat dirasakan. Selokan yang seharusnya berfungsi sebagai saluran pembuangan air justru tertutup material proyek. Akibatnya, air meluap dan menggenangi rumah-rumah warga. Kondisi diperparah dengan dugaan kebocoran pipa air akibat aktivitas konstruksi, yang semakin meningkatkan volume air di wilayah tersebut.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa banjir memang menggenangi beberapa titik penting. Di sekitar pintu masuk Stasiun Ancol, ketinggian air mencapai 30 sentimeter, menyebabkan kesulitan bagi pengendara yang melintas. Gang Siaga Dua di RT 01 dan RT 02, Pademangan Barat, juga terendam banjir dengan ketinggian air berkisar antara 10 hingga 15 sentimeter.

Warga berharap, melalui aksi protes ini, pihak pengelola proyek dan pemerintah daerah dapat segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah banjir. Mereka mendesak agar saluran drainase segera dibersihkan dan diperbaiki, serta memastikan tidak ada lagi kebocoran pipa air yang memperburuk situasi. Saat ini, perwakilan warga dan lurah setempat sedang berdialog dengan mandor proyek untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapi.

Berikut adalah beberapa tuntutan utama warga dalam aksi protes ini:

  • Pembersihan dan perbaikan saluran drainase yang tersumbat.
  • Perbaikan pipa air yang bocor akibat proyek pembangunan.
  • Evaluasi dampak lingkungan dari proyek pembangunan jalan tol.
  • Kompensasi bagi warga yang terdampak banjir.
  • Jaminan tidak akan terjadi lagi banjir di masa mendatang.

Warga berharap agar dialog dengan pihak proyek membuahkan hasil yang positif dan memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di Pademangan Barat. Mereka menegaskan akan terus melakukan aksi protes jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.