Lonjakan Pelamar PPSU di Jakarta Picu Antrean Panjang Usai Libur Lebaran
Gelombang urbanisasi pasca-Idul Fitri di Jakarta telah memicu lonjakan signifikan dalam jumlah pelamar untuk posisi Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Antrean panjang terlihat di berbagai lokasi pendaftaran, termasuk Balai Kota Jakarta, mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap pekerjaan ini.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengonfirmasi adanya peningkatan tajam dalam jumlah aplikasi yang masuk. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan bahwa fenomena ini berkaitan erat dengan arus kedatangan warga dari daerah lain setelah libur Lebaran. Banyak dari mereka yang mencari nafkah di Ibu Kota menjadikan posisi PPSU sebagai salah satu opsi pekerjaan yang menarik.
Data menunjukkan, hingga akhir April 2025, lebih dari 7.000 aplikasi telah diterima untuk mengisi 1.100 formasi PPSU yang tersedia. Ketidakseimbangan antara jumlah pelamar dan kuota yang tersedia ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov DKI Jakarta.
"Jumlah pendaftar memang sangat banyak dibandingkan kuota yang tersedia. Hal ini dipengaruhi oleh arus balik Lebaran yang lebih banyak pendatang daripada pemudik," ujar Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Senin (5/5/2025).
Meskipun terjadi lonjakan pelamar, Pramono menegaskan bahwa kuota formasi PPSU tahun ini tidak akan ditambah. Pemerintah telah menetapkan jumlah penerimaan sebanyak 1.100 orang, dan keputusan ini bersifat final.
Menanggapi situasi ini, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk melaksanakan proses seleksi PPSU secara transparan dan adil. Pramono menekankan pentingnya menjaga integritas dan menghindari praktik-praktik nepotisme dalam rekrutmen.
"Saya telah menginstruksikan seluruh jajaran di tingkat kelurahan dan wali kota untuk memastikan proses seleksi berjalan dengan fair. Tidak boleh ada 'orang dalam'. Keputusan akhir akan didasarkan pada nilai dan kriteria yang telah ditetapkan oleh Balai Kota," tegasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (23/4/2025), Balai Kota Jakarta juga dipadati oleh para pencari kerja yang mengincar posisi Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP). Selain PPSU, posisi lain yang diminati antara lain anggota pemadam kebakaran (damkar), Tim Putih, Tim Biru, dan Tim Hijau dari berbagai dinas.
Ratusan pencari kerja terlihat membawa map berisi berkas lamaran. Mereka membentuk antrean panjang yang mengular dari halaman Balai Kota, melewati trotoar, hingga mencapai Halte Balai Kota TransJakarta. Beberapa pelamar bahkan terpaksa duduk di pinggir trotoar untuk menunggu giliran dipanggil petugas.
Suasana sempat memanas akibat aksi saling dorong di antara para pelamar. Petugas keamanan pun bekerja keras untuk mengatur barisan agar tidak mengganggu lalu lintas pejalan kaki dan pengguna halte.