Bentrok Warga Manggarai Pecah, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Luka Bacok
Bentrokan Antar Warga Manggarai: Dipicu Petasan Berujung Luka Serius
Kericuhan antar kelompok warga kembali mewarnai kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Insiden yang terjadi di terowongan Manggarai, Tebet, pada Minggu (4/5/2025) malam, mengakibatkan satu orang mengalami luka bacok serius dan harus dilarikan ke rumah sakit. Pemicu bentrokan ini diduga kuat berasal dari aksi provokasi berupa lemparan petasan.
Menurut keterangan pihak kepolisian, ketegangan bermula ketika sekelompok warga dari RW 012 Manggarai melempar petasan ke arah wilayah RW 04. Aksi ini memicu kemarahan warga RW 04, yang kemudian membalas dengan serangan balasan. Bentrokan pun tak terhindarkan, melibatkan aksi saling lempar batu dan penggunaan senjata tajam.
Kasi Humas Polres Jakarta Selatan, Murodih, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula dari aksi provokasi petasan oleh warga RW 012 yang kemudian memicu warga RW 04, sehingga terjadilah bentrokan atau tawuran. Tawuran berlangsung kurang lebih satu jam, dimulai sekitar pukul 19.30 WIB dan baru mereda sekitar pukul 20.30 WIB. Polisi baru menerima laporan kejadian sekitar pukul 20.30 WIB dan segera menuju lokasi, namun massa sudah membubarkan diri.
Akibat insiden ini, seorang warga mengalami luka bacok di kepala dan segera dilarikan ke Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum dapat memastikan identitas korban, apakah ia merupakan warga biasa atau anggota dari salah satu kelompok yang terlibat tawuran.
"Saat tawuran terjadi, korban ini lari, mungkin karena ikut atau bagaimana, kemudian dia terkena bacok," ujar Murodih.
Saat ini, fokus utama pihak kepolisian adalah melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku pembacokan. Murodih menambahkan bahwa bentrokan antar warga di wilayah terowongan Manggarai ini bukanlah kejadian pertama. Menurutnya, akar masalah antara kedua kelompok warga ini belum terselesaikan, sehingga potensi terjadinya bentrokan selalu ada.
"Memang ini sudah beberapa kali kejadian di wilayah terowongan itu antara warga, biasa itu dari dulu, enggak kelar-kelar," ungkap Murodih.
Pihak kepolisian belum dapat memberikan informasi mengenai jumlah pasti warga yang terlibat dalam tawuran ini, namun diperkirakan jumlahnya cukup banyak. Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, polisi mengimbau para tokoh masyarakat dan ketua lingkungan setempat untuk meningkatkan koordinasi dan menjaga kondusivitas lingkungan. Tawuran hanya membawa dampak negatif dan merugikan banyak pihak.
"Kalau bisa ketua lingkungan untuk mengingatkan kalau bisa jangan sampai ada lagi keributan, dan saling berkoordinasi antar warga," imbau Murodih.