Donald Trump Pertimbangkan Tarif Tinggi untuk Film Produksi Luar Negeri, Lindungi Industri Dalam Negeri?
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat gebrakan dengan wacana penerapan tarif impor setinggi 100% untuk film-film yang diproduksi di luar wilayah Amerika Serikat. Langkah ini, menurut Trump, diambil sebagai respons terhadap kemerosotan industri perfilman Amerika dan upaya negara lain dalam menarik produksi film ke wilayah mereka melalui insentif.
Trump menyampaikan niatnya ini melalui platform media sosialnya, Truth Social, pada hari Senin, 5 Mei 2025. Ia menuduh adanya praktik tidak sehat dari negara-negara lain yang secara agresif menawarkan insentif finansial untuk menarik perusahaan film dan studio Amerika agar memindahkan lokasi produksi mereka ke luar negeri. Ia juga menyebut tindakan ini sebagai ancaman terhadap keamanan nasional, dengan menambahkan bahwa film juga berfungsi sebagai pesan dan propaganda. Dengan nada yang khas, Trump menegaskan keinginannya agar film-film kembali dibuat di Amerika Serikat.
Kebijakan ini menambah daftar panjang tarif yang telah diterapkan Trump sejak kembali menjabat pada Januari lalu. Strategi ini, menurutnya, bertujuan untuk mendorong produksi dalam negeri dan melindungi lapangan kerja di Amerika. Namun, penerapan tarif impor setinggi ini berpotensi menimbulkan gejolak ekonomi global. Kenaikan biaya impor film secara signifikan dapat dirasakan oleh konsumen di seluruh dunia, termasuk para penonton film di Amerika Serikat. Dampaknya, harga tiket bioskop dan biaya langganan layanan streaming kemungkinan akan mengalami kenaikan.
Apabila kebijakan ini benar-benar diterapkan, biaya impor film asing ke Amerika Serikat akan meningkat dua kali lipat. Sebagai contoh, sebuah film dengan biaya lisensi sekitar 62.500 dolar AS, dapat dikenakan tambahan tarif sebesar jumlah yang sama, sehingga total biaya yang harus dikeluarkan menjadi sangat tinggi. Hal ini tentu akan memberatkan para distributor film asing yang ingin memasarkan produk mereka di pasar Amerika. Belum diketahui secara pasti bagaimana reaksi dari industri perfilman Amerika Serikat dan negara-negara lain terhadap wacana kebijakan ini. Namun, dapat dipastikan bahwa dampaknya akan sangat signifikan terhadap lanskap perfilman global.