Dua Atlet Indonesia Raih Perunggu di Ajang Bergengsi Piala Dunia Panjat Tebing Bali 2025
Indonesia berhasil mengukir prestasi membanggakan di ajang Piala Dunia Panjat Tebing yang berlangsung di Bali pada 2-4 Mei 2025. Dua atlet Merah Putih berhasil menyumbangkan medali perunggu di nomor speed, mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Kiromal Katibin, atlet andalan Indonesia, menunjukkan performa gemilang di nomor speed putra. Dalam perebutan medali perunggu, Kiromal mencatatkan waktu tercepat 4,81 detik, mengungguli rekan senegaranya, Nursamsa Raharjati. Kemenangan ini disambut sukacita oleh Kiromal, yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan yang diberikan.
"Alhamdulillah bisa meraih perunggu, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung kita Tim Indonesia," ujar Kiromal.
Sementara itu, Samuel Watson dari Amerika Serikat berhasil meraih medali emas di nomor speed putra dengan catatan waktu 4,64 detik. Ia tidak hanya menjadi juara di seri Piala Dunia Bali, tetapi juga berhasil memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri.
Kejutan manis datang dari atlet muda Kadek Adi Asih di nomor speed putri. Kadek berhasil merebut medali perunggu dengan catatan waktu 7,27 detik, mengalahkan atlet panjat tebing asal Korea Selatan. Pencapaian ini sangat membanggakan, mengingat Kadek tidak mendapatkan target khusus dari pelatihnya. Ia hanya diminta untuk tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
"Sebenarnya saya tidak ditarget apa-apa oleh pelatih saya. Intinya saya bisa tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk Tim Indonesia," kata Kadek.
Medali emas dan perak di nomor speed putri diraih oleh Aleksandra Miroslaw dari Polandia dan Yafei Zhou dari China. Mereka masing-masing mencatatkan waktu 6,37 detik dan 8,12 detik dalam final.
Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Yenny Wahid, menyampaikan apresiasinya atas perjuangan para atlet Indonesia. Ia juga memberikan pujian khusus kepada Kadek Adi Asih, yang tampil memukau di seri Piala Dunia pertamanya.
"Teman-teman atlet sudah memberikan yang terbaik dan saya sangat mengapresiasi. Terutama ada kejutan manis dari putri Kadek Adi Asih yang memang masih sangat muda, baru 19 tahun. Sebenarnya tidak terlalu dijagokan tetapi dia malah berhasil mendapatkan medali perunggu," ujar Yenny Wahid.