Presiden Prabowo Targetkan Penurunan Biaya Haji Lebih Signifikan: Upaya Efisiensi Digenjot
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan aspirasinya untuk menekan biaya haji lebih rendah lagi, bahkan menargetkan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan negara tetangga, Malaysia. Hal ini diungkapkan saat meresmikan terminal khusus haji dan umrah di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita sudah berhasil menurunkan biaya haji sebesar Rp 4 juta, dan ini sudah dirasakan oleh lebih dari 200 ribu jemaah tahun ini. Tapi saya belum puas, kita harus cari cara agar lebih murah lagi," tegas Prabowo dalam sambutannya.
Presiden Prabowo menginstruksikan Garuda Indonesia untuk mengoptimalkan efisiensi dalam operasional penerbangan haji. Langkah-langkah strategis, termasuk penghapusan biaya-biaya yang tidak esensial, harus diimplementasikan untuk mencapai target penurunan biaya haji.
Selain itu, Presiden juga menugaskan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala Badan Pengelola Haji Muhammad Irfan Yusuf, dan Penasihat Khusus Presiden untuk Urusan Haji Muhadjir Effendy untuk berkoordinasi secara intensif dengan pihak Arab Saudi. Tujuannya adalah untuk mencari solusi inovatif dalam menekan biaya haji secara keseluruhan.
Penurunan biaya haji tahun ini menjadi angin segar bagi calon jemaah. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 mengalami penurunan rata-rata sebesar Rp 4.000.027,21 dibandingkan dengan BPIH tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, rata-rata BPIH mencapai Rp 93.410.286, sementara pada tahun ini turun menjadi Rp 89.410.258,79. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi kurs 1 dollar AS sebesar Rp 16.000 dan 1 Riyal Saudi sebesar Rp 4.266,67.
Sebagai perbandingan, biaya haji di Malaysia pada tahun 2025 bervariasi tergantung pada kelompok pendapatan. Jemaah dari kelompok B40 hanya perlu membayar 15.000 ringgit (sekitar Rp 54,5 juta), kelompok M40 membayar 23.500 ringgit (sekitar Rp 85,3 juta), dan kelompok T20 membayar biaya penuh sebesar 33.300 ringgit (sekitar Rp 121,1 juta) tanpa subsidi.
Upaya Efisiensi dan Koordinasi Intensif
Instruksi presiden ini menekankan urgensi untuk terus menekan biaya haji agar lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya efisiensi dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk maskapai penerbangan dan pemerintah Arab Saudi. Diharapkan dengan langkah-langkah ini, biaya haji dapat terus diturunkan, sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang mampu melaksanakan ibadah haji.
Perbandingan Biaya Haji dengan Malaysia
Target untuk mencapai biaya haji yang lebih murah dari Malaysia menunjukkan ambisi pemerintah untuk memberikan layanan haji yang terbaik dengan harga yang paling kompetitif. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan dana haji.
Berikut poin-poin penting yang menjadi fokus utama pemerintah:
- Penurunan Biaya Haji: Melanjutkan upaya untuk menurunkan biaya haji agar lebih terjangkau.
- Efisiensi Operasional: Meningkatkan efisiensi dalam semua aspek penyelenggaraan haji.
- Koordinasi Lintas Sektor: Memperkuat koordinasi antara pemerintah, maskapai penerbangan, dan pemerintah Arab Saudi.
- Transparansi: Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana haji.
- Pelayanan Terbaik: Memberikan pelayanan haji yang terbaik bagi seluruh jemaah Indonesia.