Kinerja Wasit Kontroversial, PSM Makassar Tumbang di Kandang PSS Sleman

PSM Makassar menelan pil pahit kekalahan 1-3 dari PSS Sleman dalam laga lanjutan Liga 1 yang diwarnai kontroversi kepemimpinan wasit. Pertandingan yang berlangsung di [Lokasi Pertandingan] pada [Tanggal Pertandingan] tersebut, meninggalkan kekecewaan mendalam bagi pelatih PSM, Bernardo Tavares, yang secara terbuka mengkritik kinerja pengadil lapangan.

Tavares, seusai pertandingan, melontarkan pernyataan pedas terkait serangkaian keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya. Ia menyoroti beberapa momen krusial yang dinilai menjadi titik balik dalam pertandingan. Salah satunya adalah gol Yuran Fernandes di menit awal yang dianulir. Wasit menganggap telah terjadi pelanggaran berupa dorongan terhadap pemain PSS Sleman sebelum gol tercipta. Tavares mempertanyakan standar ganda wasit, sebab insiden serupa yang menimpa pemainnya, Fahrul Aditia, di kotak penalti PSS Sleman, justru diabaikan begitu saja.

Berikut poin-poin yang menjadi sorotan pelatih PSM:

  • Gol Dianulir: Gol Yuran Fernandes pada menit ke-12 dianulir karena dugaan dorongan.
  • Pelanggaran Diabaikan: Dorongan terhadap Fahrul Aditia di kotak penalti PSS Sleman tidak dianggap sebagai pelanggaran.
  • Gol Kontroversial: Tavares mempermasalahkan gol ketiga PSS Sleman yang diawali dugaan pelanggaran terhadap Syahrul Lasinari.

Tavares tak segan mengungkapkan kekecewaannya dengan nada tinggi. Ia bahkan mengancam akan menurunkan tim U-18 atau U-20 di laga selanjutnya jika kualitas wasit tidak mengalami perbaikan. Menurutnya, keputusan-keputusan kontroversial wasit telah memengaruhi mental dan fokus para pemainnya, sehingga mereka gagal menampilkan performa terbaik.

"Jika kondisinya seperti ini, mengapa tidak memberi tahu kami dari awal? Saya bisa mengirim tim U-18 atau U-20 ke sini," ujar Tavares dengan nada geram.

Ia menambahkan bahwa pemain utama timnya bisa beristirahat setelah jadwal padat dan perjalanan jauh yang melelahkan. Tavares merasa emosi para pemain meningkat akibat keputusan wasit, yang membuat mereka banyak melakukan kesalahan di babak kedua. Dirinya menyayangkan bahwa timnya lebih fokus pada keputusan dan kinerja wasit ketimbang performa mereka sendiri.