Para Pemain Kakap di Balik Megaproyek IKN Nusantara: Sebuah Telaah Keterlibatan Konglomerasi
Mengurai Jaringan Investasi di Ibu Kota Negara: Siapa Saja yang Terlibat?
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, dengan estimasi biaya fantastis mencapai Rp 560 triliun, menjadi magnet bagi para investor kakap di Indonesia. Proyek ambisius ini tidak hanya menarik perhatian pemerintah, tetapi juga menggugah minat para konglomerat untuk berpartisipasi dalam berbagai sektor, mulai dari infrastruktur hingga properti, melalui skema Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Lantas, siapa saja tokoh dan perusahaan besar yang terlibat dalam pembangunan IKN? Berikut adalah ulasan mendalam mengenai keterlibatan mereka:
Konsorsium Nusantara: Kekuatan Para Naga Bisnis
Konsorsium Nusantara, yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group (ASG) di bawah komando Sugianto Kusuma, menjadi salah satu pelopor investasi swasta di IKN. Konsorsium ini beranggotakan sejumlah nama besar di dunia bisnis Indonesia:
- Agung Sedayu Group (ASG): Sebagai motor penggerak konsorsium, ASG memfokuskan diri pada pembangunan Hotel Nusantara, sebuah hotel bintang lima yang megah. Selain itu, ASG juga berencana membangun pusat perbelanjaan berkonsep duty-free dan kebun raya sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
- Salim Group: Konglomerasi yang dipimpin oleh Anthony Salim ini juga turut serta dalam Konsorsium Nusantara. Namun, detail proyek yang akan digarap oleh Salim Group masih belum banyak diungkapkan.
- Sinarmas Group: Sama seperti Salim Group, Sinarmas Group yang dikomandoi oleh Franky Widjaja menjadi bagian dari konsorsium dengan potensi investasi di berbagai sektor yang menjanjikan.
- Pulau Intan: Perusahaan ini juga merupakan anggota konsorsium dengan potensi keterlibatan dalam proyek properti yang inovatif.
- Grup Djarum: Sempat dikabarkan menjadi bagian dari konsorsium, namun terdapat indikasi perubahan rencana atau fokus investasi. Djarum disebut-sebut akan turut terlibat dalam pembangunan Kebun Raya IKN.
- Wings Group: Meskipun sempat muncul isu mengenai penarikan diri, Wings Group yang dipimpin oleh William Katuari menegaskan komitmennya untuk tetap berada dalam konsorsium. Wings Group juga disebut akan terlibat dalam pembangunan Kebun Raya IKN.
- Adaro Group: Bergabung dalam konsorsium, Adaro Group yang dikomandoi oleh Boy Thohir memfokuskan investasi di sektor energi dan infrastruktur pendukung yang berkelanjutan.
- Barito Pacific: Sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, Barito Pacific yang dipimpin oleh Prajogo Pangestu turut serta dalam konsorsium dengan potensi investasi yang signifikan.
- Mulia Group: Dikenal dengan properti mewah, Mulia Group yang dipimpin oleh Eka Tjandranegara kemungkinan berinvestasi di sektor hunian atau komersial premium.
- Grup Astra: Melalui Yayasan Pendidikan Astra, mereka berencana merevitalisasi sekolah negeri di IKN. Astra juga disebut dalam konsorsium secara umum.
Peran Vital BUMN Karya dalam Pembangunan Infrastruktur
Selain keterlibatan pihak swasta, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya juga memegang peranan penting dalam pembangunan infrastruktur dasar dan gedung-gedung pemerintahan di IKN:
- PT Adhi Karya Tbk (ADHI): ADHI mengerjakan berbagai proyek strategis, termasuk pembangunan Training Center (TC) PSSI, Infrastruktur Pengendalian Banjir, dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku yang menghasilkan air bersih siap minum pertama di IKN. Hingga Februari 2025, ADHI dilaporkan menggarap 14 proyek di IKN.
- PT PP (Persero) Tbk (PTPP): PTPP menjadi kontraktor utama pembangunan Bandara VVIP IKN, termasuk runway dan fasilitas pendukung lainnya. PTPP juga terlibat dalam pembangunan Istana Negara IKN dan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat.
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA): WIKA mendapatkan sejumlah kontrak, termasuk proyek Peningkatan Jalan Kawasan Hankam dan Lingkar Sepaku 4. WIKA juga terlibat dalam pembangunan Istana Negara KSO dan dilaporkan menggarap tujuh proyek di IKN hingga Desember 2024.
Investasi dari Berbagai Sektor
Selain konsorsium dan BUMN Karya, beberapa perusahaan lain juga menunjukkan komitmennya dalam berinvestasi di IKN:
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA): Bergabung dalam investasi IKN tahap 6, menggandeng Yayasan Al-Azhar untuk membangun pusat pendidikan yang berkualitas.
- PT Intiland Development Tbk: Membangun mixed use, perumahan landed, dan lapangan golf yang berkelas.
- Bakrie Group: Bekerja sama dengan Pertamina membangun Pusat Riset Energi Berkelanjutan (Nusantara Sustainability Hub).
- PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN): Menyatakan komitmen untuk membangun kompleks hunian di IKN.
- RS Abdi Waluyo, RS Hermina, Mayapada Hospital: Berinvestasi membangun fasilitas rumah sakit modern di IKN.
- PT Indonesia Kubika Nasional: Membangun hotel Qubika Nusantara yang telah beroperasi.
- PT Pakuwon Jati Tbk: Berencana membangun proyek mixed-use yang mencakup pusat perbelanjaan, hunian, dan hotel.
- JIS (Jakarta Intercultural School): Membangun sekolah internasional Nusantara Intercultural School.
- AQUA: Berencana membangun miniatur hutan tropis sebagai wujud pelestarian lingkungan.
- Bluebird: Menyediakan layanan transportasi hijau yang ramah lingkungan.
- Boy Thohir: Membangun Taman Safari Nusantara untuk mendukung pariwisata.
- Arsari Group: Membangun Pulau Suaka Orangutan sebagai upaya konservasi satwa liar.
Regulator dan Perbankan dalam Mini Financial District
Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga turut serta dalam pembangunan IKN. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan Bank Kaltimtara juga berkomitmen untuk beroperasi di IKN.
Keterlibatan para konglomerat, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya menunjukkan kepercayaan terhadap potensi IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, IKN diharapkan dapat menjadi kota yang modern, berkelanjutan, dan berdaya saing global.