KUR Mikro BRI: Tonggak Sukses Bisnis Anggrek di Taman Anggrek Ragunan
KUR Mikro BRI: Tonggak Sukses Bisnis Anggrek di Taman Anggrek Ragunan
Taman Anggrek Ragunan, sebuah kompleks toko anggrek yang terletak di samping Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, menjadi saksi bisu pertumbuhan pesat bisnis anggrek berkat aksesibilitas terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Di tengah rimbunnya pepohonan dan keindahan tanaman hias, para pengusaha anggrek, seperti Rangga Ferdiansyah dan Brian Sinaga, berhasil mengembangkan usaha mereka hingga mencapai tingkat keberhasilan yang signifikan. Kisah sukses mereka menjadi bukti nyata bagaimana program KUR Mikro dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Rangga, pemilik toko anggrek di kavling terdepan Taman Anggrek Ragunan, memulai usahanya pada tahun 2021 di tengah pandemi. Modal awal sebesar Rp 35 juta yang ia keluarkan untuk menyewa lahan, membangun infrastruktur toko, termasuk atap, rak, instalasi listrik, dan sirkulasi udara, merupakan langkah awal yang penuh tantangan. Namun, pengalamannya bertahun-tahun bekerja di kebun anggrek dan dukungan dari mantan bosnya, yang meminjamkan bibit anggrek, memberinya modal kepercayaan diri yang kuat. Awalnya, Rangga mengandalkan tabungan pribadi dan pendapatan usaha untuk operasional. Namun, ia menyadari bahwa pertumbuhan bisnisnya terbatas. Melihat kesuksesan pedagang anggrek senior yang lain, Rangga memutuskan untuk memanfaatkan skema pembiayaan perbankan.
Ia kemudian mengajukan pinjaman KUR Mikro BRI senilai Rp 100 juta pada Agustus 2024. Pinjaman ini menjadi kunci bagi Rangga untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan. Dari sebelumnya hanya mampu menjual 10-20 paket anggrek per hari, kini ia mampu menjual minimal 40-50 paket. Akses terhadap pembiayaan ini juga memungkinkannya untuk mengamankan pasokan anggrek dengan melakukan pemesanan langsung ke kebun dalam jumlah besar. Kini, Rangga mampu mengambil hingga 500 tangkai anggrek dua kali seminggu, sebuah peningkatan yang signifikan dibandingkan sebelum ia mendapatkan akses KUR.
Kisah sukses serupa juga dialami oleh Brian Sinaga, yang memulai bisnisnya pada tahun 2022. Brian mengawali usaha dengan mendapatkan pasokan anggrek secara bertahap dari kenalannya di kebun anggrek Ciater, dengan sistem pembayaran tempo. Namun, keterbatasan modal menghalangi pertumbuhan bisnisnya. Ia mendapatkan informasi tentang KUR Mikro BRI dari sesama pedagang anggrek di Ragunan. Proses pengajuan pinjaman yang cepat dan mudah, hanya memakan waktu kurang dari seminggu untuk melengkapi persyaratan dan dua hari untuk pencairan dana, membuat Brian terkesan. Berkat pinjaman tersebut, Brian bahkan mampu menyewa kebun anggrek sendiri di Ciater, dan penjualannya meningkat pesat hingga 5.000 tangkai anggrek per bulan.
Keberhasilan Rangga dan Brian tidak lepas dari peran aktif BRI Unit Cilandak, khususnya Kepala Unit Dadang Suhanda dan timnya. Mereka tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga melakukan pendekatan yang proaktif kepada para pedagang anggrek di Ragunan. Dengan memahami tantangan dan kebutuhan para pedagang, BRI mampu memberikan solusi pembiayaan yang tepat dan mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Program KUR Mikro BRI terbukti efektif dalam memberdayakan UMKM, khususnya di sektor bisnis anggrek, menunjukkan bahwa akses terhadap pembiayaan yang tepat dapat menjadi kunci keberhasilan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Peran BRI dalam memberdayakan UMKM melalui program KUR Mikro ini patut diapresiasi. Keberhasilan Rangga dan Brian membuktikan bahwa program ini bukan hanya sekedar memberikan akses pembiayaan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk berkembang dan meningkatkan taraf hidupnya. Sukses mereka menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk memanfaatkan program pemerintah yang serupa demi kemajuan bisnis mereka.