BP Haji Targetkan Dampak Holistik Ibadah Haji: Spiritual, Ekonomi, dan Peradaban
Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) bersiap mengambil alih penuh operasional penyelenggaraan ibadah haji mulai tahun 2026. Lembaga ini menargetkan terwujudnya tiga pilar utama kesuksesan haji, yaitu kesuksesan dalam pelaksanaan ritual ibadah, kesuksesan dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan, dan kesuksesan dalam peningkatan keadaban dan peradaban umat.
Ketua BP Haji, KH Muhammad Irfan Yusuf, menekankan bahwa ibadah haji memiliki potensi strategis yang besar dalam membangun peradaban yang lebih baik. Pihaknya bercita-cita untuk mentransformasi ekosistem haji agar memberikan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat luas. Dalam kegiatan Penyusunan Kebijakan Kerjasama Pengembangan Ekosistem Ekonomi Haji di Bogor, Gus Irfan menyampaikan visinya untuk mengubah paradigma penyelenggaraan haji. Ia ingin menggeser fokus dari sekadar penyediaan logistik musiman menjadi sebuah sistem yang memberikan dampak spiritual, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan sepanjang tahun. Haji, menurutnya, harus menjadi instrumen untuk membentuk masyarakat yang berdaya dan beradab.
Menurut Gus Irfan, penyelenggaraan haji bukan hanya sekadar tugas teknis, tetapi juga merupakan tanggung jawab kolektif untuk menciptakan dampak yang lebih luas bagi umat. Dana haji yang mencapai lebih dari Rp 20 triliun setiap tahunnya merupakan potensi besar untuk memperkuat ekonomi nasional, khususnya sektor industri halal dan UMKM. Ia menekankan pentingnya sinergi antara berbagai sektor dan lembaga, termasuk melibatkan akademisi dan pelaku usaha, untuk merancang kebijakan yang inklusif dan berbasis data. Pembinaan pasca-haji juga menjadi perhatian utama Gus Irfan. Ia berharap para jemaah haji yang kembali ke tanah air dapat menjadi agen keadaban dan perubahan sosial di lingkungan masing-masing. Haji yang mabrur, menurutnya, bukan hanya ditandai dengan gelar yang disandang, tetapi juga dengan akhlak dan visi untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
BP Haji berencana untuk mengembangkan kurikulum manasik yang holistik, memanfaatkan digitalisasi layanan, dan menyelenggarakan pembinaan yang berkelanjutan sebelum dan sesudah pelaksanaan haji. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari persiapan operasional penuh BP Haji pada tahun 2026, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2024. Saat ini, BP Haji sedang menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan yang adaptif dan kontrak layanan multiyears yang efisien. Pemerintah juga menaruh harapan besar agar layanan haji mencerminkan martabat negara, dan BP Haji berkomitmen untuk mewujudkannya melalui kerja profesional, berbasis digital, dan berdampak positif bagi umat.
Kegiatan Penyusunan Kebijakan Kerjasama Pengembangan Ekosistem Ekonomi Haji menghadirkan sejumlah pakar, termasuk Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, yang menekankan pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan kebijakan dalam membangun ekosistem haji yang kuat. Selain itu, hadir pula Prof. Herry Suhardiyanto, Dr. Irfan Syauqi Beik, Prof. Suryo Wiyono, serta sejumlah akademisi dan pejabat teknis lainnya. Para peserta membahas berbagai strategi untuk mengoptimalkan aset negara, seperti asrama haji, menjadi pusat pemberdayaan umat yang terintegrasi. Mereka juga menekankan pentingnya pendekatan inclusive development yang melibatkan kelompok rentan dan komunitas lokal sebagai bagian dari rantai nilai haji.
Beberapa poin penting yang dibahas selama kegiatan tersebut meliputi:
- Pengembangan kurikulum manasik haji yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan jemaah.
- Pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan haji.
- Peningkatan pembinaan pasca-haji untuk memberdayakan jemaah sebagai agen perubahan sosial.
- Optimalisasi aset negara, seperti asrama haji, sebagai pusat pemberdayaan umat.
- Penerapan pendekatan inclusive development dalam penyelenggaraan haji.
- Penguatan sinergi antara berbagai sektor dan lembaga terkait.
Dengan berbagai persiapan dan strategi yang matang, BP Haji optimis dapat mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji yang lebih baik, memberikan dampak positif yang lebih luas bagi umat, dan berkontribusi pada pembangunan peradaban yang lebih baik.