Kinerja Kuartal I MPMX Ditekan Faktor Eksternal, Distribusi Sepeda Motor Jadi Andalan

Emiten otomotif dan transportasi, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), baru-baru ini mengumumkan laporan keuangan yang belum diaudit untuk kuartal pertama tahun 2025. Laporan tersebut memberikan gambaran tentang performa perusahaan di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.

Secara keseluruhan, MPMX mencatatkan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 3,998 triliun, meningkat tipis 3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja positif dari segmen distribusi dan ritel sepeda motor, yang tetap menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan. Namun, di sisi lain, laba bersih konsolidasian MPMX mengalami penurunan sebesar 7%, menjadi Rp 154 miliar pada kuartal I 2025. Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pelemahan kinerja pada bisnis asuransi dan transportasi, serta peningkatan beban operasional perusahaan.

Penopang Utama dan Tantangan yang Dihadapi

Segmen distribusi dan ritel sepeda motor, yang dijalankan oleh MPMMotor dan MPMulia, terus menunjukkan kinerja yang solid. MPMMotor mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 7% (YoY), didukung oleh volume penjualan yang stabil dan kenaikan harga jual rata-rata. Sementara itu, MPMulia berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 2%, bahkan di tengah kontraksi pasar sepeda motor nasional yang mencapai 3% (YoY). Segmen purnajual juga memberikan kontribusi positif, dengan pendapatan distributor naik 3% (YoY) dan pendapatan ritel melonjak 34% (YoY), didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan jasa servis. Laba kotor dari lini bisnis ini mencapai Rp 316 miliar, naik 3% (YoY), dengan margin yang relatif stabil.

Namun, tidak semua segmen bisnis MPMX menunjukkan kinerja positif. Bisnis asuransi melalui MPMInsurance mengalami penurunan pendapatan premi bersih sebesar 6% (YoY), menjadi Rp 67 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan dari lini kendaraan bermotor. Di sektor transportasi, MPMRent berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5% (YoY), meskipun tekanan margin menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14% (YoY). Segmen jasa keuangan, yang diwakili oleh Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI), mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 21% (YoY), akibat penghentian lini pembiayaan mobil dan korporasi. Meskipun demikian, efisiensi biaya berhasil menekan kerugian bersih sebesar 6% (YoY).

Strategi Perusahaan di Tengah Tantangan

Beatrice Kartika, Group CFO MPMX, menjelaskan bahwa kondisi makro yang menantang dan penurunan kinerja di beberapa sektor telah memberikan tekanan pada profitabilitas perusahaan. Namun, MPMX tetap berkomitmen untuk menjaga fondasi keuangan yang sehat dan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan akan terus memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, dan mengoptimalkan kontribusi dari seluruh lini bisnis. Fokus utama MPMX adalah mempertahankan stabilitas operasional dan keuangan di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Secara keseluruhan, laporan keuangan kuartal I 2025 MPMX menunjukkan bahwa perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan meskipun menghadapi berbagai tantangan eksternal. Kinerja positif dari segmen distribusi dan ritel sepeda motor menjadi penopang utama, sementara perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan kinerja dari seluruh lini bisnisnya. MPMX akan terus memantau perkembangan pasar dan mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.