KAI Raih Pengakuan Atas Dedikasi Budaya Keselamatan Kerja Tingkat Nasional

PT Kereta Api Indonesia (Persero) baru-baru ini mendapatkan apresiasi atas komitmennya dalam menerapkan budaya keselamatan kerja yang berkelanjutan. Penghargaan ini diraih dalam ajang World Safety Organization (WSO) Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025.

Penghargaan yang diraih KAI meliputi dua kategori utama. Pertama, penghargaan Concerned CEO Top Leadership diberikan kepada Direktur Utama KAI sebagai pengakuan atas kepemimpinan dalam mempromosikan keselamatan. Kedua, KAI meraih Level 4 – Gold dalam ajang WSO Indonesia Safety Culture Award 2025, sebuah pencapaian yang menunjukkan implementasi budaya keselamatan yang komprehensif di seluruh lini perusahaan.

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menekankan bahwa budaya keselamatan di KAI dibangun atas dasar kepemimpinan yang kuat dan keteladanan. Keselamatan bukan hanya sekadar kebijakan, melainkan inti dari operasional perusahaan. Setiap karyawan, dari manajemen hingga petugas lapangan, bertanggung jawab untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keselamatan.

Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, penghargaan ini adalah bukti nyata dari integrasi budaya keselamatan dalam seluruh aspek operasional perusahaan. KAI tidak hanya berfokus pada zero accident, tetapi juga zero compromise terhadap keselamatan. Hal ini sejalan dengan misi KAI untuk menyediakan layanan yang mengutamakan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan.

WISCA 2025 menilai berbagai indikator, termasuk kebijakan keselamatan, keterlibatan pimpinan, pelatihan keselamatan berkelanjutan, pelaporan insiden, dan partisipasi pekerja dalam meningkatkan budaya keselamatan. KAI telah memenuhi semua indikator ini melalui implementasi sehari-hari.

Selama tahun 2024, KAI telah menyelenggarakan lebih dari 62.000 jam pelatihan keselamatan bagi karyawan dan petugas lapangan, dengan melibatkan lebih dari 7.500 peserta dalam berbagai program edukasi keselamatan kerja. Selain itu, KAI terus memperkuat sistem pelaporan insiden sebagai alat manajemen risiko dan perbaikan berkelanjutan.

Budaya keselamatan tidak hanya diterapkan di internal perusahaan, tetapi juga ditanamkan kepada mitra kerja, vendor, dan masyarakat pengguna jasa kereta api. Hal ini dilakukan melalui berbagai kampanye edukatif yang telah menjangkau lebih dari 4 juta penumpang di seluruh Indonesia.

KAI meyakini bahwa penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras kolektif dan komitmen bersama terhadap keselamatan. Perusahaan akan terus memperkuat sistem manajemen keselamatan berbasis data, meningkatkan integrasi teknologi, dan memperkuat budaya pelaporan dan pembelajaran dari insiden.

Dengan diraihnya penghargaan dari WISCA 2025, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan memberikan layanan transportasi publik yang aman, andal, dan berkelas dunia. Hal ini juga mendukung transformasi KAI dalam mewujudkan visi sebagai perusahaan yang menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.