Dominasi China dalam Industri Kendaraan Listrik: Bukan Hanya Soal Baterai
Gelombang elektrifikasi di sektor otomotif dunia semakin menguat, dengan China tampil sebagai pemain utama, khususnya dalam industri kendaraan listrik (EV). Pertanyaan yang sering muncul adalah, faktor-faktor apa saja yang memungkinkan China meraih posisi dominan ini? Meskipun penguasaan teknologi baterai seringkali disebut sebagai alasan utama, analisis lebih mendalam menunjukkan bahwa kekuatan China melampaui sekadar inovasi baterai.
Penguasaan Bahan Baku Kunci
Menurut Puryanto, General Manager Lisence and Government Relation PT Mobil Anak Bangsa (MAB), keberhasilan China didukung oleh kendali atas rantai pasok bahan baku penting untuk produksi motor listrik. Dalam diskusi di Perikilindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, Puryanto menyoroti pentingnya rare earth atau tanah jarang, bahan baku utama untuk permanent magnet yang digunakan dalam motor listrik. China menguasai sekitar 70% dari produksi penambangan tanah jarang global dan mengendalikan 92% pangsa pasar olahan tanah jarang.
"Jadi mau siapapun industri mobil listrik atau industri electric motor untuk kendaraan, pasti ngambil bahan bakunya ke China juga," ujar Puryanto.
Ketergantungan global pada China untuk bahan baku ini memberikan keuntungan strategis yang signifikan bagi industri EV China. Sementara produsen lain harus bersaing untuk mendapatkan pasokan, perusahaan-perusahaan China memiliki akses yang lebih mudah dan seringkali lebih murah ke sumber daya penting ini.
Ekosistem Industri yang Terintegrasi
Selain penguasaan bahan baku, China juga telah berhasil membangun ekosistem industri EV yang terintegrasi secara vertikal. Ekosistem ini mencakup:
- Penambangan dan pengolahan bahan baku: China memiliki industri pertambangan yang besar dan efisien untuk mengekstraksi dan memproses rare earth dan mineral lainnya yang diperlukan untuk produksi EV.
- Produksi komponen: China adalah pusat manufaktur utama untuk berbagai komponen EV, termasuk baterai, motor listrik, dan elektronik kontrol.
- Perakitan kendaraan: China memiliki sejumlah besar produsen EV, mulai dari perusahaan rintisan hingga perusahaan otomotif besar yang sudah mapan.
- Infrastruktur pengisian daya: Pemerintah China telah berinvestasi secara besar-besaran dalam infrastruktur pengisian daya EV, menjadikannya salah satu negara dengan jaringan pengisian daya terbesar di dunia.
Integrasi vertikal ini memungkinkan perusahaan-perusahaan China untuk mengendalikan biaya, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat inovasi dalam industri EV.
Investasi Pemerintah dan Dukungan Kebijakan
Peran pemerintah China juga tidak bisa diabaikan dalam mendorong pertumbuhan industri EV. Pemerintah telah memberikan berbagai insentif, termasuk subsidi untuk pembelian EV, investasi dalam penelitian dan pengembangan, dan dukungan untuk pembangunan infrastruktur pengisian daya. Kebijakan-kebijakan ini telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri EV dan menarik investasi dari dalam dan luar negeri.
Komponen Utama Kendaraan Listrik
Secara fundamental, kendaraan listrik (EV) mengandalkan tiga komponen utama yang bekerja secara sinergis untuk memastikan kinerja optimal:
- Baterai: Berfungsi sebagai sumber energi utama, menyimpan daya listrik yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan.
- Motor Listrik: Mengkonversi energi listrik dari baterai menjadi energi mekanik, yang kemudian memutar roda dan menggerakkan kendaraan.
- Kontroler: Bertindak sebagai "otak" dari sistem, mengelola dan mendistribusikan daya dari baterai ke motor sesuai dengan kebutuhan pengemudi, termasuk akselerasi dan deselerasi. Kontroler memastikan efisiensi energi dan responsivitas kendaraan.
Dominasi China dalam industri kendaraan listrik bukan hanya karena penguasaan teknologi baterai, tetapi juga karena penguasaan bahan baku, ekosistem industri yang terintegrasi, dan dukungan kuat dari pemerintah. Faktor-faktor ini telah memberikan China keunggulan kompetitif yang signifikan dan menjadikannya pemimpin global dalam industri EV.