BYD Diduga Terlibat Tabrak Lari di Tol Bandara, Bayi Dua Bulan Jadi Korban
Insiden tabrak lari yang melibatkan sebuah mobil listrik BYD Seal bernomor polisi B 1547 BNV, viral di media sosial setelah terekam dan diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia pada Sabtu (3/5/2025). Kejadian ini berlangsung di Jalan Tol Bandara, mengarah ke Pluit, Jakarta Utara.
Dalam video tersebut, terlihat sebuah mobil Chevrolet dengan kerusakan di bagian belakang berada di lajur kiri, posisinya melintang sehingga sebagian badan mobil menutupi jalan. Diduga kuat, kerusakan tersebut disebabkan oleh tabrakan yang dilakukan oleh mobil BYD Seal. Mobil listrik berwarna putih itu tampak dengan kap mesin yang terbuka akibat benturan keras.
Alih-alih berhenti dan bertanggung jawab, pengemudi BYD tersebut justru memilih untuk mengambil lajur kanan dan melarikan diri dari lokasi kejadian dengan kecepatan tinggi. Kasat PJR Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dhono, mengkonfirmasi kebenaran insiden tersebut. Menurut keterangannya, peristiwa bermula ketika kedua kendaraan melaju di Tol Sedyatmo dari arah Kamal menuju Bandara Soekarno-Hatta. Mobil Chevrolet berada di lajur satu, atau lajur paling kanan, sebelum kemudian ditabrak oleh BYD.
"Ditabrak oleh kendaraan BYD, dan (hingga) keluar jalur. Posisi terakhir di bahu jalan," ujar Kompol Dhanar.
Setelah menabrak, mobil BYD langsung meninggalkan TKP. Ironisnya, TNKB mobil tersebut tertinggal di lokasi kejadian. Lebih memprihatinkan lagi, seorang bayi berusia dua bulan menjadi korban dalam insiden tabrak lari ini. Bayi malang tersebut mengalami luka ringan dan segera dilarikan ke rumah sakit oleh petugas kepolisian.
Kasus tabrak lari seringkali dipicu oleh kepanikan dan ketakutan berlebihan, bukan semata-mata karena kesengajaan. Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, menjelaskan bahwa tindakan kabur setelah kecelakaan sering terjadi di Indonesia, dipicu kurangnya rasa tanggung jawab dan kesadaran pengemudi dalam berlalu lintas.
Sony menambahkan, banyak pengemudi yang hanya mengandalkan hardskill dan teknik mengemudi, tetapi kurang memperhatikan softskill, terutama pola pikir. Tanggung jawab atas perbuatan, yang berkaitan dengan jiwa sosial seperti menolong korban kecelakaan, adalah salah satu aspek penting dari softskill yang perlu ditingkatkan.
Untuk mencegah kejadian tabrak lari, Sony menyarankan pengemudi untuk melatih sikap bertanggung jawab dan peduli setiap saat, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di jalan raya. Dengan begitu, pengemudi dapat menjadi defensive driver yang dapat bereaksi dengan tepat dalam setiap situasi, sehingga meminimalisir potensi terjadinya tabrak lari.
Berikut adalah point penting dalam menghadapi situasi kecelakaan di jalan raya:
- Tetap Tenang: Panik hanya akan memperburuk keadaan. Tarik napas dalam-dalam dan coba berpikir jernih.
- Amankan Lokasi: Nyalakan lampu hazard, pasang segitiga pengaman, dan jika memungkinkan, pindahkan kendaraan ke tempat yang lebih aman.
- Periksa Kondisi: Periksa kondisi diri sendiri dan penumpang. Jika ada yang terluka, segera hubungi bantuan medis.
- Laporkan Kejadian: Hubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian dan meminta bantuan.
- Bertanggung Jawab: Jangan melarikan diri dari lokasi kejadian. Berikan informasi yang benar kepada pihak kepolisian dan bersedia bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan.