Strategi Preventif Stroke di Usia Muda: Gaya Hidup Sehat sebagai Pilar Utama
Stroke, kondisi medis serius yang mengancam jiwa akibat gangguan pasokan darah ke otak, bukan lagi hanya menjadi momok bagi lansia. Data menunjukkan peningkatan kasus stroke di kalangan usia muda, memicu kekhawatiran dan kebutuhan mendesak akan langkah pencegahan yang efektif.
Dokter Roslan Yusni Hasan, seorang spesialis bedah saraf dari Mayapada Hospital, menekankan pentingnya adopsi gaya hidup sehat secara komprehensif sebagai kunci utama mencegah stroke, terutama di usia produktif. Hal ini ia sampaikan dalam Symposium 'Recent Update of Neuroscience & Minimally Invasive Neurosurgery' di Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
"Pencegahan stroke di usia muda berfokus pada pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur sesuai kemampuan, istirahat yang cukup, dan menyertakan aktivitas rekreasi dalam rutinitas harian," jelas dr. Roslan. Ia juga menyoroti pentingnya pengendalian faktor risiko bagi individu yang memiliki riwayat penyakit seperti diabetes dan hipertensi.
Selain pola makan dan aktivitas fisik, pengelolaan stres juga memegang peranan krusial. Tekanan hidup yang tinggi di usia muda dapat memicu stres berkepanjangan, yang berpotensi meningkatkan risiko stroke. "Temukan aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan pikiran untuk menurunkan tingkat stres, karena stres merupakan variabel penting dalam terjadinya stroke," imbuhnya.
Senada dengan dr. Roslan, dr. Henry Riyanto SpN, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni), menyoroti karakteristik generasi muda yang perlu diperhatikan. Kebiasaan mengonsumsi junk food, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan rokok elektrik menjadi faktor risiko stroke yang semakin umum dijumpai pada kelompok usia ini.
"Junk food seringkali mengandung pengawet, kadar gula, dan garam yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan katastropik," terang dr. Henry. Oleh karena itu, ia menyarankan pentingnya olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan suplementasi antioksidan sebagai langkah preventif.
Anjuran Pencegahan Stroke di Usia Muda:
- Pola Makan Sehat:
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
- Batasi asupan junk food, makanan olahan, dan minuman manis.
- Pilih sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan roti gandum.
- Konsumsi protein tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan.
- Aktivitas Fisik Teratur:
- Lakukan olahraga ringan hingga sedang minimal 30 menit setiap hari.
- Pilih aktivitas yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan fisik.
- Hindari olahraga berlebihan yang berpotensi menimbulkan cedera.
- Pengelolaan Stres:
- Temukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik.
- Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang terdekat.
- Tidur yang cukup dan berkualitas.
- Hindari Rokok dan Alkohol:
- Berhenti merokok atau hindari paparan asap rokok.
- Batasi konsumsi alkohol.
- Pemeriksaan Kesehatan Rutin:
- Lakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah secara berkala.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai faktor risiko stroke yang mungkin dimiliki.
Dengan menerapkan langkah-langkah preventif di atas, risiko stroke di usia muda dapat diminimalkan, sehingga kualitas hidup dan produktivitas tetap terjaga.