Misteri Kematian Mahasiswa UKI: Penyidikan Mendalam Kasus Pesta Miras Berujung Tragis
Misteri Kematian Mahasiswa UKI: Penyidikan Mendalam Kasus Pesta Miras Berujung Tragis
Tragedi kematian Kenza Ezra Walewangko, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), pada Selasa, 4 Maret 2025, telah mengguncang kampus dan memicu penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa penyidik telah mengumpulkan sejumlah barang bukti krusial guna mengungkap penyebab kematian korban. Barang bukti tersebut antara lain meliputi sisa-sisa botol minuman keras, pecahan pagar, dan batu yang ditemukan di lokasi kejadian. Proses penyelidikan hingga saat ini telah melibatkan pemeriksaan intensif terhadap 18 saksi, termasuk 13 mahasiswa, empat petugas keamanan kampus, dan satu kepala otoritas kampus. Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) dan otopsi telah dilakukan untuk memastikan penyebab kematian.
Berdasarkan keterangan saksi, terungkap bahwa sebelum ditemukan tewas, Kenza diduga mengonsumsi minuman keras bersama beberapa teman di taman perpustakaan UKI. Salah satu saksi, EFW (23), menyatakan bahwa ia dan korban sebelumnya membeli arak Bali di toko terdekat sebelum memulai pesta miras tersebut. Namun, pesta tersebut diwarnai dengan dua kali percekcokan yang melibatkan korban dengan seseorang yang identitasnya masih belum terungkap. Percekcokan pertama terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, dan kembali memanas sekitar pukul 19.30 WIB. Petugas keamanan kampus yang menyaksikan kejadian ini sempat melerai dan mengarahkan Kenza untuk pulang. Namun, peristiwa tak terduga terjadi setelahnya. Alih-alih langsung menuju kendaraannya, Kenza justru berjalan menuju pagar, berteriak, dan mengoyak-oyak pagar hingga terjatuh dan mengalami luka pendarahan di wajah dan hidung. Seorang yang tidak dikenal kemudian membantu membawa Kenza ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit UKI, namun sayang nyawanya tidak tertolong.
Meskipun rekaman CCTV di taman perpustakaan berhasil diamankan dan menunjukkan momen korban dan teman-temannya mengonsumsi minuman keras serta terlibat cekcok, namun sayangnya rekaman tersebut tidak mencakup lokasi jatuhnya Kenza. Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa CCTV hanya merekam area sebelum lokasi jatuhnya korban di dekat saluran air dan pagar. Ketidakjelasan ini semakin mempertebal misteri seputar kematian Kenza. Kepolisian masih terus mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk memastikan apakah kematian tersebut disebabkan oleh tindak pidana atau murni kecelakaan. Polisi masih terus menyelidiki lebih dalam untuk mengungkap motif dan kronologi pasti kejadian.
Sementara itu, pihak UKI menyatakan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian dan menegaskan bahwa aktivitas mengonsumsi minuman keras di lingkungan kampus dilarang. Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono, menyebutkan bahwa meski ditemukan barang bukti berupa botol miras, aktivitas tersebut tidak terpantau oleh petugas keamanan. UKI berencana melakukan evaluasi dan menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti terlibat dalam insiden ini. Polisi menegaskan penyelidikan akan terus dilakukan secara mendalam dan berdasarkan bukti-bukti ilmiah untuk mengungkap penyebab pasti kematian Kenza Ezra Walewangko. Proses hukum akan tetap berlanjut untuk memastikan keadilan tercapai.
Poin Penting:
- Penyitaan barang bukti: botol miras, pecahan pagar, batu.
- Pemeriksaan 18 saksi.
- Olah TKP dan otopsi telah dilakukan.
- Percekcokan sebelum kematian.
- Rekaman CCTV yang tidak merekam momen jatuhnya korban.
- Tanggapan pihak UKI dan rencana evaluasi.
- Penyelidikan polisi yang masih berlangsung.
- Belum dipastikan apakah kematian karena tindak pidana atau kecelakaan.