Mitos Kedutan Mata: Penjelasan Medis dan Faktor Pemicunya
Fenomena kedutan pada mata, sebuah kontraksi otot kelopak mata yang terjadi tiba-tiba dan tanpa kendali, seringkali dihubungkan dengan berbagai kepercayaan tradisional, salah satunya adalah pertanda akan datangnya rezeki. Namun, dari sudut pandang medis, pandangan ini hanyalah mitos belaka.
Dr. Henry Riyanto SpN, seorang neurolog dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni), menegaskan bahwa tidak ada dasar ilmiah yang mendukung anggapan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kedutan mata, atau yang secara medis dikenal sebagai myokymia, umumnya dipicu oleh faktor-faktor seperti stres, kelelahan, atau ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Faktor Pemicu Kedutan Mata:
- Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kedutan mata.
- Kelelahan: Kurang tidur atau aktivitas yang berlebihan dapat menyebabkan otot-otot di sekitar mata menjadi tegang dan memicu kedutan.
- Ketidakseimbangan Elektrolit: Kekurangan mineral penting seperti natrium, kalium, atau magnesium dapat mengganggu fungsi saraf dan otot, termasuk otot-otot kelopak mata.
- Dehidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh juga dapat memicu kedutan mata.
- Konsumsi Kafein atau Alkohol: Stimulan seperti kafein dan alkohol dapat memengaruhi sistem saraf dan memicu kedutan.
- Iritasi Mata: Kondisi seperti mata kering, alergi, atau paparan debu dan polusi dapat menyebabkan iritasi dan memicu kedutan.
Dr. Henry menambahkan bahwa evaluasi medis perlu dilakukan jika kedutan mata terjadi secara berlebihan atau disertai gejala lain seperti penglihatan kabur, nyeri, atau kelemahan pada wajah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang lebih serius yang mendasarinya, seperti gangguan saraf atau otot.
Peregangan otot wajah secara teratur dapat membantu mengurangi ketegangan dan mencegah terjadinya kedutan mata. Selain itu, menjaga pola hidup sehat dengan istirahat yang cukup, mengelola stres, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang juga penting untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah kedutan.
Jika kedutan mata terus berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab kedutan dan memberikan rekomendasi pengobatan yang sesuai.